SUGESTI

Drs. RANU WIDODO : "BERBAGI ITU INDAH,DI SINI BISA ANDA TEMUKAN MATERI PKn KLAS X, XI dan XII, DOWLOAD MIDI UNTUK KARAOKE DAN SEBAGAINYA. SELAMAT BERGABUNG DENGAN KAMI. BERBAGI ITU INDAH"

Ancaman Terhadap Negara Dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika




A.  Kompetensi Inti
1.   Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2.   Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
3.   Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
4.   Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B.  Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar
Indikator Pencapaian Kompetensi
1.6.Mensyukuri nilai-nilai yang membentuk kesadaran akan ancaman terhadap negara dan upaya penyelesainnya di  bidang Ipoleksosbudhankam dalam bingkai  BhinnekaTunggal Ika
1.6.1.   Membangun nilai-nilai Kerjasama yang membentuk kesadaran akan ancaman terhadap negara dan upaya penyelesainnya di  bidang Ipoleksosbudhankam dalam bingkai BhinnekaTunggal Ika
1.6.2.   Membangun nilai-nilai Gotong Royong yang membentuk kesadaran akan ancaman terhadap negara dan upaya penyelesainnya di  bidang Ipoleksosbudhankam dalam bingkai BhinnekaTunggal Ika
2.6.Mengembangkan nilai-nilai  ketahanan terkait ancaman terhadap negara dan upaya penyelesaiannya dibidang Ipoleksosbudhankam dalam bingkai  BhinnekaTunggal Ika
2.6.1.   Membangun nilai-nilai  Kerjasama terkait ancaman terhadap negara dan upaya penyelesaiannya dibidang Ipoleksosbudhankam dalam bingkai  BhinnekaTunggal Ika
2.6.2.   Membangun nilai-nilai  Gotong Royong terkait ancaman terhadap negara dan upaya penyelesaiannya dibidang Ipoleksosbudhankam dalam bingkai  BhinnekaTunggal Ika
3.6 Menganalisis  indikator ancaman terhadap negara dan upaya penyelesaiannya di bidang ipoleksosbudhankam dalam bingkai BhinnekaTunggal Ika   
3.6.1.   Menganalisis ancaman terhadap integrasi nasional
3.6.2.   Mengidentifikasi ancaman di Bidang IPLEKSOSBUDHANKAM
3.6.3.   Menunjukkan peran Serta Masyarakat dalam mengatasi berbagai ancaman dalam membangun integritas nasional
4.6.       Menyaji hasil analisis  tentang  ancaman terhadap negara dan upaya penyelesaiannya di bidang ipoleksosbudhankam
4.6.1 Menyaji hasil analisis tentang  ancaman terhadap negara dan upaya penyelesaiannya di bidang ipoleksosbudhankam .
4.6.2.Mengkomunikasikan hasil analisis tentang  ancaman terhadap negara dan upaya penyelesaiannya di bidang ipoleksosbudhankam

C. Materi Pembelajaran Bab 6
Materi pelajaran PPKn Kelas X Bab 6 adalah Ancaman terhadap Negara dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika, dengan Sub-Bab sebagai berikut.
A.   Ancaman terhadap Integritas Nasional
B.   Ancaman di Bidang IPOLEKSOSBUDHANKAM
C.   Peran serta Masyarakat  untuk Mengatasi Berbagai Ancaman dalam Membangun Integritas Nasional
(materi-materi tersebut dapat dikembangkan lebih lanjut dalam RPP berdasarkan fakta, konsep, prinsip dan prosedur).

D. Proses Pembelajaran
1.   PERTEMUAN PERTAMA
Pertemuan pertama materi Bab 6 merupakan wahana dialog untuk lebih memantapkan proses pembelajaran PPKn yang akan dilakukan berikutnya. Pertemuan ini juga menjadi wahana untuk membangun ikatan emosional antara guru dan peserta didik, terkait dengan kesuksesan dan  kelancaran pembelajaran materi Bab 5. Di samping itu, juga untuk memberikan penguatan kepada peserta didik yang pada pembelajaran materi Bab 5 relatif kurang berhasil (Remedial). Hal lain adalah bagaimana guru dapat menumbuhkan ketertarikan peserta didik terhadap materi yang akan dibahas. Dalam pertemuan ini guru juga dapat mengangkat isu aktual sebagai apersepsi.

a.    Indikator Pencapaian Kompetensi
1)   Membangun nilai-nilai Kerjasama dan Gotong Royong yang membentuk kesadaran akan ancaman terhadap negara dan upaya penyelesainnya di  bidang Ipoleksosbudhankam dalam bingkai BhinnekaTunggal Ika
2)   Menganalisis ancaman terhadap integrasi nasional
3)   Menyaji dan Mengkomunikasikan hasil analisis tentang  ancaman terhadap negara dan upaya penyelesaiannya di bidang Ipoleksosbudhankam.

b.    Materi Pelajaran
1.    Ancaman terhadap Integrasi Nasional
Ancaman bagi integrasi   nasional   tersebut   datang dari luar maupun dari dalam negeri Indonesia sendiri dalam berbagai dimensi kehidupan. Ancaman tersebut biasanya berupa ancaman militer dan non-militer. Nah, untuk menjawab rasa penasaran kalian, berikut ini diuaraikan secara singkat ancaman yang dihadapi Bangsa Indonesia baik yang berupa ancaman militer maupun non-milter.
a.     Ancaman Militer
Ancaman militer berkaitan ancaman di bidang pertahanan dan keamanan. Ancaman militer adalah ancaman yang menggunakan kekuatan bersenjata dan terorganisasi yang dinilai mempunyai kemampuan membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap bangsa. Ancaman militer dapat berupa agresi/invasi, pelanggaran wilayah, pemberontakan bersenjata, sabotase, spionase, aksi teror bersenjata, dan ancaman keamanan laut dan udara.


Sumber: Dokumen kemdikbud
Gambar 6.1 Salah satu pesawat tempur yang digunakan Belanda ketika melakukan Agresi Militer kepada Indonesia.

Bentuk lain dari ancaman militer yang peluang terjadinya cukup tinggi adalah tindakan pelanggaran wilayah (wilayah laut, ruang udara dan daratan) Indonesia oleh negara lain. Konsekuensi Indonesia yang memiliki wilayah yang sangat luas dan terbuka berpotensi terjadinya pelanggaran wilayah.
Ancaman militer dapat pula terjadi dalam bentuk pemberontakan bersenjata. Pemberontakan tersebut pada dasarnya merupakan ancaman yang timbul dan dilakukan oleh pihak-pihak tertentu di dalam negeri, tetapi pemberontakan bersenjata tidak jarang disokong oleh kekuatan asing, baik secara terbuka maupun secara tertutup.

b.     Ancaman Non-Militer
Ancaman non-militer pada hakikatnya ancaman yang menggunakan faktor- faktor non-militer dinilai mempunyai kemampuan yang membahayakan kedaulatan negara, kepribadian bangsa, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa. Ancaman ini salah satunya disebabkan oleh pengaruh negatif dari globalisasi. Globalisasi yang menghilangkan sekat atau batas pergaulan antar bangsa secara disadari ataupun tidak telah memberikan dampak negatif yang kemudian menjadi ancaman bagi keutuhan sebuah negara, termasuk Indonesia. Ancaman non-militer diantaranya dapat berdimensi ideologi, politik, ekonomi dan sosial budaya.
c.    Kegiatan Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran secara umum dibagi tiga tahapan: kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
Deskripsi Kegiatan
Pendahuluan
1.    Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif untuk proses belajar mengajar; kerapian dan kebersihan ruang kelas, presensi, menyiapkan media dan alat serta buku yang diperlukan.
2.    Guru menegaskan kembali tentang topik dan tujuan pembelajaran, menjelaskan logistik yang dibutuhkan
3.    Guru memberikan penguatan tentang aspek motivasi belajar dan sikap spiritual peserta didik berkaitan dengan sara syukur peserta didik atas nikmat dan karunia yang diberikan Allah SWT sehingga peserta didik masih dapat beraktivitas
4.    Guru menyampaikan topik tentang ancaman terhadap integrasi nasional. Namun sebelum mengkaji lebih lanjut tentang topik itu, terkait dengan sikap social
5.    Peserta didik diminta untuk menganalisis tentang ancaman terhadap integrasi nasional.
Kegiatan Inti
1.     Sebelum peserta didik menganalisis ancaman terhadap integrasi nasional., guru menunjukkan ilustrasi/paparan secara singkat tentang ancaman terhadap integrasi nasional.
2.     Peserta didik diberi waktu untuk membaca buku teks tentang Bab 6 Sub Bab A. Mewaspadai ancaman terhadap integrasi nasional, baik Ancaman Militer dan Ancaman Non Militer
3.     Peserta didik membuat pertanyaan dari materi yang terdapat dalam sub abab tersebut (diharapkan peserta didik dapat membuat 5 pertanyaan yang berbeda dengan teman sebangku).
4.     Peserta didik dengan kelompok mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan ancaman terhadap integritas nasional.
5.     Peserta didik membuat analisis terkait dengan deskripsi ancaman terhadap integrasi nasional, baik ancaman militer dan ancaman non militer
6.     Secara random peserta didik (1 sampai dengan 2 orang mewakili kelompok) dapat mengkomunikasikan secara lisan hasil analisis tentang ancaman terhadap integrasi nasional. Adapun, peserta didik yang lain mengumpulkan hasil analisis secara tertulis.
Penutup
1.    Guru menyimpulkan hasil pemaparan (perwakilan kelompok) tentang kasus Marsinah dilanjutkan dengan umpan balik secara lisan kepada peserta didik tentang kasus tersebut
2.    Sebelum mengakhiri pelajaran, guru dapat melakukan refleksi terkait dengan kasus tersebut
3.    Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT, Tuhan YME bahwa pertemuan kali ini telah berlangsung dengan baik dan lancar
d.    Penilaian
1.     Penilaian Sikap
Penilaian sikap terhadap peserta didik dapat dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung. Penilaian dapat dilakukan dengan observasi. Dalam observasi ini misalnya dilihat aktivitas dan tingkat perhatian peserta didik pada saat pembelajaran berlangsung.
2.     Penilaian Pengetahuan
Penilaian pengetahuan dilakukan dengan penugasan kepada peserta didik untuk mengerjakan tugas mandiri 6.1. Setelah peserta didik membaca uraian materi Ancaman Militer di atas, coba kamu prediksikan apa yang akan terjadi apabila ancaman-ancaman militer tidak dapat ditanggulangi oleh negara kita. Tuliskan prediksimu pada bagian di bawah ini.
Prediksi saya apabila negara kita tidak dapat menanggulangi ancaman militer adalah :















3.     Penilaian Keterampilan
Penilaian keterampilan dilakukan guru dengan melihat kemampuan peserta didik dalam mengkomunikasikan hasil analisis dari kasus yang dibuat baik secara lisan (1 s/d 2 orang perwakilan kelompok) maupun secara tertulis (selain peserta didik yang mengkomuniikasikan).

2.   PERTEMUAN KEDUA
Pertemuan kedua akan membahas materi tentang Konsep Integrasi Nasional dan Faktor-faktor Pembentuk Integrasi Nasional. Dalam pertemuan ini guru juga dapat mengangkat isu aktual sebagai apersepsi.
a.    Indikator Pencapaian Kompetensi
1)   Membangun nilai-nilai Kerjasama dan Gotong Royong yang membentuk kesadaran ancaman terhadap negara dan upaya penyelesainnya di  bidang Ipoleksosbudhankam dalam bingkai BhinnekaTunggal Ika
2)   Mengidentifikasi ancaman di Bidang IPOLEKSOSBUDHANKAM
3)   Menyaji dan Mengkomunikasikan hasil analisis tentang  ancaman terhadap negara dan upaya penyelesaiannya di bidang Ipoleksosbudhankam .

b.    Materi Pelajaran
Ancaman adalah setiap usaha dan kegiatan, baik dari dalam negeri maupun luar negeri, yang dinilai membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa.
1.   Ancaman di Bidang Ideologi
Secara umum Indonesia menolak dengan tegas paham komunis dan zionis. Akibat dari penolakan tersebut, tentu saja pengaruh dari negara-negara komunis dapat dikatakan tidak dirasakan oleh bangsa Indonesia, kalaupun ada pengaruh tersebut sangat kecil ukurannya. Akan tetapi, meskipun demikian bukan berarti bangsa Indonesia terbebas dari pengaruh paham lainnya, misalnya pengaruh liberalisme. Saat ini kehidupan masyarakat Indonesia cenderung mengarah pada kehidupan liberal yang menekankan pada aspek kebebasan individual. Globalisasi ternyata mampu meyakinkan kepada masyarakat Indonesia bahwa liberalisme dapat membawa manusia ke arah kemajuan dan kemakmuran. Tidak jarang hal ini mempengaruhi pikiran masyarakat Indonesia untuk tertarik pada ideologi tersebut. Akan tetapi, pada umumnya pengaruh yang diambil justru yang bernilai negatif, misalnya dalam gaya hidup yang diliputi kemewahan, pergaulan bebas yang cenderung mengaruh pada dilakukannya perilaku seks bebas dan sebagainya.  Hal tesebut tentu saja apabila tidak diatasi akan menjadi ancaman bagi kepribadian bangsa Indonesia yang sesungguhnya.

2.   Ancaman di Bidang Politik
Ancaman di bidang politik dapat bersumber dari luar negeri maupun dalam negeri. Dari luar negeri, ancaman di bidang politik dilakukan oleh suatu negara dengan melakukan tekanan politik terhadap Indonesia. Intimidasi, provokasi, atau blokade politik merupakan bentuk ancaman non-militer berdimensi politik yang sering kali digunakan oleh pihak-pihak lain untuk menekan negara lain. Kedepan, bentuk ancaman yang berasal dari luar negeri diperkirakan masih berpotensi terhadap Indonesia, yang memerlukan peran dari fungsi pertahanan non-militer untuk menghadapinya.
Ancaman yang berdimensi politik yang bersumber dari dalam negeri dapat berupa penggunaan kekuatan berupa pengerahan massa untuk  menumbangkan suatu pemerintahan yang berkuasa, atau menggalang kekuatan politik untuk melemahkan kekuasaan pemerintah. Selain itu, ancaman separatisme merupakan bentuk lain dari ancaman politik yang timbul di dalam negeri.
3.   Ancaman di Bidang Ekonomi
Pengaruh negatif globalisasi ekonomi yang dapat menjadi ancaman kedaulatan Indonesia khususnya dalam bidang ekonomi diantaranya:
1)     Indonesia akan dibanjiri oleh barang-barang dari luar seiring dengan adanya perdagangan bebas yang tidak mengenal adanya bataa-batas negara. Hal ini mengakibatkan semakin terdesaknya barang-barang lokal terutama yang tradisional, karena kalah bersaing dengan barang-barang dari luar negeri.
2)    Cepat atau lambat perekonomian negara kita akan dikuasai oleh pihak asing, seiring dengan semakin mudahnya orang asing menanamkan modalnya di Indonesia, yang pada akhirnya mereka dapat mendikte atau menekan  pemerintah  atau bangsa kita. Dengan demikian bangsa kita akan dijajah secara ekonomi oleh negara investor.
3)     Timbulnya  kesenjangan  sosial yang tajam    sebagai    akibat dari adanya persaingan bebas. Persaingan bebas tersebut akan menimbulkan    adanya   pelaku ekonomi yang kelah dan yang menang. Pihak yang menang akan dengan leluasa memonopoli pasar, sedangkan yang kalah akan menjadi penonton yang senantiasa tertindas.
4)     Sektor-sektor ekonomi rakyat yang diberikan subsidi semakin berkurang, koperasi semakin sulit berkembang dan penyerapan tenaga kerja dengan pola padat karya semakin ditinggalkan, sehingga angka pengangguran dan kemiskinan susah dikendalikan.
5)     Memperburuk  prospek  pertumbuhan  ekonomi  jangka  panjang.  Apabila hal-hal yang dinyatakan di atas berlaku dalam suatu negara, maka dalam jangka pendek pertumbuhan ekonominya menjadi tidak stabil. Dalam jangka panjang pertumbuhan yang seperti ini akan mengurangi lajunya pertumbuhan ekonomi. Pendapatan nasional dan kesempatan kerja akan semakin lambat pertumbuhannya dan masalah pengangguran tidak dapat diatasi atau malah semakin memburuk. Pada akhirnya, apabila globalisasi menimbulkan efek buruk kepada prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang suatu negara, distribusi pendapatan menjadi semakin tidak adil dan masalah sosial ekonomi masyarakat semakin bertambah buruk

4.   Ancaman di Bidang Sosial Budaya
Ancaman dari dalam didorong oleh isu-isu kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan, dan ketidakadilan. Isu tersebut menjadi titik pangkal timbulnya permasalahan, seperti separatisme, terorisme, kekerasan, dan bencana akibat perbuatan manusia. Isu tersebut akan mengancam persatuan dan kesatuan bangsa, nasionalisme, dan patriotisme.
Ancaman dari luar timbul sebagai akibat dari pengaruh negatif globalisasi, diantaranya adalah:
1)     Munculnya gaya hidup konsumtif dan selalu mengkonsumsi barang-barang dari luar negeri.
2)     Munculnya sifat hedonisme, yaitu kenikmatan pribadi dianggap sebagai suatu nilai hidup tertinggi. Hal ini membuat manusia suka memaksakan diri untuk mencapai kepuasan dan kenikmatan pribadinya tersebut, meskipun harus melanggar norma-norma yang berlaku di masyarakat. Seperti mabuk- mabukan, pergaulan bebas, foya-foya dan sebagainya.
3)     Adanya sikap individualisme, yaitu sikap selalu mementingkan diri sendiri serta memandang orang lain itu tidak ada dan tidak bermakna. Sikap seperti ini dapat menimbulkan ketidakpedulian terhadap orang   lain,     misalnya sikap selalu menghardik pengemis, pengamen dan sebagainya.
4)     Munculnya gejala westernisasi, yaitu gaya hidup yang selalu berorientasi kepada budaya barat tanpa diseleksi terlebih dahulu, seperti meniru model pakain yang biasa dipakai orang-orang barat yang sebenarnya bertentangan dengan nilai dan norma-norma yang berlaku misalnya memakai rok mini, lelaki memakai anting-anting dan sebagainya.
5)     Semakin memudarnya semangat gotong royong, solidaritas, kepedulian dan kesetiakawanan sosial.
6)     Semakin lunturnya nilai-nilai keagamaan dalam

c.    Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran pada pertemuan ini secara umum dibagi tiga tahapan: kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
Deskripsi Kegiatan
Pendahuluan
1.     Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif untuk proses belajar mengajar dilanjutkan dengan apersepsi
2.     Guru menyampaikan topik tentang “Ancaman di Bidang Ipoleksosbudhankam”.
3.     Guru mempersiapkan pembahasan materi melalui metode diskusi. Kelompok yang telah ditentukan topiknya pada pertemuan pertama (kelompok 6 agar mempersiapkan kelompoknya).
Kegiatan Inti
1.     Presentasi Kelompok 6, topik Bab 6 Sub-bab B. Ancaman di Bidang Ipoleksosbudhankam
2.     Pada saat Kelompok 6 tampil presentasi, kelompok lainnya menyimak materi presentasi (mengamati).
3.     Setelah presentasi selesai dipaparkan oleh Kelompok 6, kelompok lain memberikan saran/masukan dan mengajukan pertanyaan terkait dengan materi yang sedang dibahas (menanya).
4.     Pengajuan pertanyaan dilakukan dalam bentuk termin pertanyaan (jumlah termin disesuaikan dengan alokasi waktu yang tersedia).
Kegiatan mengumpulkan informasi dilakukan sebelum presentasi kelompok dalam bentuk penugasan mencari informasi terkait dengan materi yang akan di presentasikan.
Kegiatan mengasosiasikan dilakukan baik oleh kelompok yang mendapat tugas presentasi, juga kelompok lain dengan melakukan analisis dalam kelompok pada saat menyimak jalannya presentasi guna membuat pertanyaan.
Penutup
1.     Guru menyimpulkan materi dan jalannya diskusi.
2.     Sebelum mengakhiri pelajaran, guru dapat melakukan refleksi terkait dengan kasus tersebut.
3.     Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT, Tuhan YME bahwa pertemuan kali ini telah berlangsung dengan baik dan lancar.

d.    Penilaian
1.     Penilaian Sikap
Penilaian sikap terhadap peserta didik dapat dilakukan selama proses diskusi berlangsung. Penilaian dapat dilakukan dengan observasi. Dalam observasi ini misalnya dilihat aktivitas dan tingkat perhatian peserta didik pada saat diskusi berlangsung, kemampuan menyampaikan pendapat, argumentasi/menjawab pertanyaan serta aspek kerja sama kelompok.
2.     Penilaian pengetahuan
Penilaian pengetahuan dilakukan dalam bentuk penugasan, peserta didik diminta untuk menjawab atau mengerjakan Tugas Mandiri 6.2. Setelah peserta didik membaca uraian materi ancaman non militer di atas, coba kamu prediksikan apa yang akan terjadi apabila ancaman-ancaman non militer tidak dapat ditanggulangi oleh negara kita. Tuliskan prediksimu pada bagian di bawah ini.
Prediksi saya apabila negara kita tidak dapat menanggulangi ancaman non militer adalah :












3.     Penilaian Keterampilan
Penilaian keterampilan dilakukan guru dengan melihat kemampuan peserta didik dalam presentasi, kemampuan bertanya, kemampuan menjawab/mempertahankan argumentasi kelompok, kemampuan dalam memberikan masukan/saran terkait dengan materi yang sedang dibahas (mengkomunikasikan secara lisan).

3.   PERTEMUAN KETIGA DAN KEEMPAT
Pertemuan ketiga akan membahas materi tentang Peran serta masyarakat untuk mengatasi berbagai ancaman dalam membangun Integritas Nasional. Dalam pertemuan ini dengan Model Pembelajaran Project Based Learning, peserta didik melakukan melaksanakan observasi mengenai Peran serta masyarakat untuk mengatasi berbagai ancaman dalam membangun Integritas Nasional.
a.    Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan peserta didik dapat:
1)   Membangun nilai-nilai Kerjasama dan Gotong Royong yang membentuk kesadaran ancaman terhadap negara dan upaya penyelesainnya di  bidang Ipoleksosbudhankam dalam bingkai BhinnekaTunggal Ika
2)   Menunjukkan Peran Serta Masyarakat dalam mengatasi berbagai ancaman dalam membangun integritas nasional
3)   Menyaji dan Mengkomunikasikan hasil analisis tentang  ancaman terhadap negara dan upaya penyelesaiannya di bidang Ipoleksosbudhankam .


c.    Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran pada pertemuan ini menggunakan Pembelajaran dengan Model Project Based Learning. Kegiatan Proyek Kewarganegaraan dilaksanakan peserta didik dengan waktu selama 2 minggu. Secara detail Proyek Kewarganegaraan yang harus dilakukan peserta didik adalah sebagai berikut :
TAHAP PEMBELAJARAN
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Penentuan Pertanyaan Mendasar
(Start With the Essential Question)
1.  Pembelajaran dimulai dengan pertanyaan esensial yaitu pertanyaan yang dapat memberi penugasan kepada peserta didik dalam melakukan suatu aktivitas.
a.    Apakah makna dis integrasi bangsa dalam masyakat majemuk di Indonesia ?
b.    Seberapa besarkah ancaman tersebut dapat mengganggu keamanan dan kenyamanan masyarakat di Indonesia ?
c.    Upaya apakah yang dapat dilakukan oleh warga negara dan pemerintah dalam mencegah terjadi dis integrasi dan dis harmonisasi dalam masyarakat Indonesia ?
d.    Bagaimanakah peran aparat penegak / pranata hukum dalam menjamin terciptanya  keamanan dan kenyaman dalam masyarakat ?
2.  Topik penugasan sesuai dengan dunia nyata yang relevan untuk peserta didik dan di mulai dengan sebuah investigasi mendalam. Topik atau tema  yang akan menjadi bahagian dalam Proyek Kewarganegaraan adalah Peran “Masyarakat” Untuk Mengatasi Berbagai Ancaman Dalam Membangun Integrasi Bangsa
3. Guru membagi peserta didik kedalam 4 (empat) Kelompok Penugasan, yaitu 
a.    Kelompok 1. Peran Keluarga
b.    Kelompok 2. Peran Sekolah
c.    Kelompok 3. Peran Karang Taruna
d.    Kelompok 4. Peran Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat
Catatan : Kelompok peserta didik dapat mengambil sub topik/ kajian yang sama, tetapi dengan tempat/wilayah  yang berbeda
4. Kemudian masing-masing kelompok mengajukan 1 (satu) pertanyaan mendasar sesuai dengan topik atau tema diatas yang akan dijawab secara kelompok dengan melakukan analisis atau kunjungan disertai wawancara kepada tokoh atau mengkaji dari berbagai sumber yang relevan dengan topik diatas
5. Selanjutnya, usulan dari masing-masing kelompok dibahas, dimusyawarahkan, dan disepakai sebagai pertanyaan yang akan dijawab bersama dengan melakukan observasi lapangan
Mendesain Perencanaan Proyek
(Design a Plan for the Project)
a.    Perencanaan dilakukan secara kolaboratif antara guru dan peserta didik. Dengan demikian peserta didik diharapkan akan merasa “memiliki” atas proyek tersebut.
b.    Perencanaan berisi tentang aturan main, pemilihan aktivitas yang dapat mendukung dalam menjawab pertanyaan esensial, dengan cara mengintegrasikan berbagai subjek yang mungkin, serta mengetahui alat dan bahan yang dapat diakses untuk membantu penyelesaian proyek.
a.    Pertanyaaan yang telah disepakati menjadi tugas/proyek kelas yang harus dijawab bersama.
b.    Guru menyampaikan tugas yang harus dikerjakan oleh masing-masing kelompok, yaitu :
 Kelompok 1
1.    Bertugas untuk mendeskripsikan Peran Keluarga dalam mengatasi berbagai ancaman yang dapat menyebabkan terjadinya dis harmonisasi masyarakat dan dis istegrasi bangsa !
2.    Hal-hal apasajakah yang harus dilakukan dalam keluarga guna mendukung terciptanya harmonisasi dalam masyarakat !
3.    Hal-hal apasajakah yang harus dihindari oleh anggota masyarakat untuk mendukung terciptanya harmonisasi dalam masyarakat !
4.    Kerjasama yang bagaimanakah yang harus dilakukan anggota keluarga demi terciptanya kenyamanan dan keamanan dalam masyarakat !
5.    Upaya apasajakah yang diharus dilakukan keluarga jika di dalam masyarakat telah terjadi dis harmonisasi (tidak adanya kenyamanan dan keamanan
Kelompok 2
1.    Bertugas untuk mendeskripsikan Peran Sekolah dalam mengatasi berbagai ancaman yang dapat menyebabkan terjadinya dis harmonisasi masyarakat dan dis istegrasi bangsa !
2.    Hal-hal apasajakah yang harus dilakukan dalam Sekolah guna mendukung terciptanya harmonisasi dalam masyarakat dan dis istegrasi bangsa !
3.    Hal-hal apasajakah yang harus dilakukan oleh warga sekolah guna mendukung terciptanya harmonisasi dalam masyarakat !
4.    Kerjasama yang bagaimanakah yang harus dilakukan warga sekolah demi terciptanya integrasi bangsa !
5.    Upaya apasajakah yang diharus dilakukan warga sekolah jika di dalam masyarakat telah terjadi dis harmonisasi (tidak adanya kenyamanan dan keamanan
Kelompok 3
1.    Bertugas untuk mendeskripsikan Peran Remaja (Karang Taruna) dalam mengatasi berbagai ancaman yang dapat menyebabkan terjadinya dis harmonisasi masyarakat dan dis istegrasi bangsa !
2.    Hal-hal apasajakah yang harus dilakukan dalam Remaja (Karang Taruna) guna mendukung terciptanya harmonisasi dalam masyarakat dan dis istegrasi bangsa !
3.    Hal-hal apasajakah yang harus dilakukan oleh Remaja (Karang Taruna) guna mendukung terciptanya harmonisasi dalam masyarakat !
4.    Kerjasama yang bagaimanakah yang harus dilakukan Remaja (Karang Taruna) demi terciptanya integrasi bangsa !
5.    Upaya apasajakah yang diharus dilakukan Remaja (Karang Taruna) jika di dalam masyarakat telah terjadi dis harmonisasi (tidak adanya kenyamanan dan keamanan
Kelompok 4
1.    Bertugas untuk mendeskripsikan Peran Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat dalam mengatasi berbagai ancaman yang dapat menyebabkan terjadinya dis harmonisasi masyarakat dan dis istegrasi bangsa !
2.    Hal-hal apasajakah yang harus dilakukan dalam Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat guna mendukung terciptanya harmonisasi dalam masyarakat dan dis istegrasi bangsa !
3.    Hal-hal apasajakah yang harus dilakukan oleh Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat guna mendukung terciptanya harmonisasi dalam masyarakat !
4.    Kerjasama yang bagaimanakah yang harus dilakukan Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat demi terciptanya integrasi bangsa !
5.    Upaya apasajakah yang diharus dilakukan Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat jika di dalam masyarakat telah terjadi dis harmonisasi (tidak adanya kenyamanan dan keamanan
v  Penyajian masalah dapat dilengkapi dengan grafik, peta, foto, judul surat kabar, tabel statistik, dan ilustrasi lain yang berasal dari sumber bacaan, cetakan atau penerbitan.
v  Identifikasi sumber-sumber informasi juga ditampilkan seperti pakar, tokoh agama, lembaga pemerintah atau swasta dan lain-lain.
v  Produk yang harus dihasilkan untuk masing-masing kelompok ada dua yaitu berupa paparan tulisan dan paparan tayangan.
Menyusun Jadwal
(Create a Schedule)
a.    Guru dan peserta didik secara kolaboratif menyusun jadwal aktivitas dalam menyelesaikan proyek. Aktivitas pada tahap ini antara lain:
1)    Membuat timeline (alokasi waktu) untuk menyelesaikan proyek,
2)    Membuat deadline (batas waktu akhir) penyelesaian proyek,
3)    Membawa peserta didik agar merencanakan cara yang baru,
4)    Membimbing peserta didik ketika mereka membuat cara yang tidak berhubungan dengan proyek, dan
5)    Meminta peserta didik untuk membuat penjelasan (alasan) tentang pemilihan suatu cara.
Memonitor peserta didik dan kemajuan proyek
(Monitor the Students and the Progress of the Project)
a.    Guru bertanggungjawab untuk melakukan monitor terhadap aktivitas peserta didik selama menyelesaikan proyek.
b.    Monitoring dilakukan dengan cara memfasilitasi peserta didik pada setiap proses. Dengan kata lain guru berperan menjadi mentor bagi aktivitas peserta didik.
c.    Guru melakukan monitoring dengan memfasilitasi peserta didik pada setiap proses.
d.    Agar mempermudah proses monitoring, dibuat sebuah rubrik yang dapat merekam keseluruhan aktivitas yang penting.
Menguji Hasil
(Assess the Outcome)
a.    Guru melakukan penilaian terhadap produk berupa dokumen tulisan dan tayangan. Paparan tulisan dan tayangan dinilai melalui kegiatan showcase/unjuk kasus.
b.    Penilaian dilakukan untuk membantu guru dalam mengukur ketercapaian standar, berperan dalam mengevaluasi kemajuan masing-masing peserta didik, memberi umpan balik tentang tingkat pemahaman yang sudah dicapai peserta didik, membantu guru dalam menyusun strategi pembelajaran berikutnya.
Mengevaluasi Pengalaman
(Evaluate the Experience)
a.    Pada akhir pembelajaran, guru dan peserta didik melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek yang sudah dijalankan. Proses refleksi dilakukan baik secara individu maupun kelompok.
b.    Peserta didik menyampaikan perasaan dan pendapat setelah mengikuti pembelajaran (merefleksi).
d.    Penilaian
1.     Penilaian Sikap
Penilaian dilakukan dengan observasi. Dalam observasi ini misalnya dilihat aktivitas dan tingkat perhatian, kerjasama peserta didik pada saat pelaksanaan proyek berlangsung, kemampuan menyampaikan argumentasi/menjawab pertanyaan serta aspek kerja sama kelompok.
2.     Penilaian Pengetahuan
Penilaian pengetahuan dilakukan dalam bentuk penugasan, peserta didik untuk mengumpulkan data selama observasi proyek kewarganegaraan
3.     Penilaian Keterampilan
Penilaian ini dilakukan guru dengan melihat kemampuan peserta didik dalam mengkomunikasikan hasil Proyek Kewarganegaraan termasuk laporan portopolio, dengan bentuk sebagai berikut :
Rubrik Penilaian Proyek
No
Tahapan
Skor
1
Perencanaan
·         Menyiapkan alat
·         Menyiapkan bahan

1-5
2
Pengumpulan data
·         Mencatat hasil pengamatan
·         Data sesuai dengan hasil pengamatan

1-10
3
Pengorganisasian data
·         Mengelompokkan data berdasarkan jenis indikator buatan

1-5
4
Pengolahan data
·         Menetapkan jenis indikator buatan

1-5
5
Penyajian data
·         Membuat laporan tertulis
·         Mempresentasikan hasil pengamatan

1-10
Jumlah skor
5-35

A.    Pilihan Ganda
Pilihlah salah satu jawaban yang dianggap paling benar !
1.    Pada hakikatnya kebhinekaan yang terjadi di Indonesia merupakan sebuah potensi sekaligus tantangan. Dikatakan sebagai sebuah potensi, karena …
a.  mudah tumbuhnya perasaan kedaerah yang amat sempit
b.  membuat penduduk Indonesia berbeda pendapat yang lepas kendali,
c.   dapat menjadi ledakan yang akan mengancam integrasi nasional
d.  dapat menjadi ledakan yang akan mengancam persatuan dan kesatuan bangsa.
e.   memiliki kekayaan yang melimpah baik kekayaan alam maupun kekayaan budaya

2.    Kebhinekaan bangsa Indonesia juga merupakan sebuah tantangan bahkan ancaman, karena dengan adanya kebhinekaan …
a.  mudah tumbuhnya perasaan kedaerah yang amat sempit
b.  membuat penduduk Indonesia berbeda pendapat yang lepas kendali,
c.   dapat menjadi ledakan yang akan mengancam integrasi nasional
d.  dapat menjadi ledakan yang akan mengancam persatuan dan kesatuan bangsa.
e.   membuat bangsa Indonesia bangsa yang besar karena memiliki kekayaan yang melimpah

3.      Posisi negara Indonesia yang berada di tengah-tengah dunia dimana dilewati garis khatulistiwa, diapit oleh dua benua yaitu Asia dan Australia, serta berada diantara  dua  samudera  yaitu  Samudera  Hindia  dan  Pasifik, jika ditinjau dari aspek penduduk berada diantara
a.  idiologi komunisme di utara dan liberalisme di selatan
b.  kebuadayaan timur di utara dan kebudayaan barat di selatan
c.   sistem ekonomi sosialis di utara dan sistem ekonomi kapitalis di selatan
d.    daerah berpenduduk padat di utara dan daerah berpenduduk jarang di selatan.
e.   demokrasi rakyat di utara (Asia daratan bagian utara) dan demokrasi liberal di selatan

4.      Posisi negara Indonesia dimana dilewati garis khatulistiwa, diapit oleh dua benua dan dua  samudera  , jika ditinjau dari aspek kebudayaan dunia adalah …
a.  terletak antara idiologi komunisme di utara dan liberalisme di selatan
b.  berada diantara kebuadayaan timur di utara dan kebudayaan barat di selatan
c.     berada diantara daerah berpenduduk padat di utara dan daerah berpenduduk jarang di selatan.
d.  berada diantara sistem ekonomi sosialis di utara dan sistem ekonomi kapitalis di selatan
e.   berada diantara demokrasi rakyat di utara (Asia daratan bagian utara) dan demokrasi liberal di selatan

5.      Posisi negara Indonesia dimana dilewati garis khatulistiwa, diapit oleh dua benua dan dua  samudera  , jika ditinjau dari aspek Ideologi, dimana Ideologi Pancasila berada diantara
a.    idiologi komunisme di utara dan liberalisme di selatan
b.    kebuadayaan timur di utara dan kebudayaan barat di selatan
c.       daerah berpenduduk padat di utara dan daerah berpenduduk jarang di selatan.
d.    sistem ekonomi sosialis di utara dan sistem ekonomi kapitalis di selatan
e.    demokrasi rakyat di utara (Asia daratan bagian utara) dan demokrasi liberal di selatan

6.      Posisi negara Indonesia dimana dilewati garis khatulistiwa, diapit oleh dua benua dan dua  samudera  , jika ditinjau dari aspek Sistem pertahanan dan keamanan, dimana Sistem pertahanan dan keamanan Indonesia berada diantara
a.     kebuadayaan timur di utara dan kebudayaan barat di selatan
b.     sistem ekonomi sosialis di utara dan sistem ekonomi kapitalis di selatan
c.         daerah berpenduduk padat di utara dan daerah berpenduduk jarang di selatan.
d.     demokrasi rakyat di utara (Asia daratan bagian utara) dan demokrasi liberal di selatan
e.      sistem pertahanan continental di utara dan sistem pertahanan maritim di barat, selatan dan timur

7.      Posisi negara Indonesia dimana dilewati garis khatulistiwa, diapit oleh dua benua dan dua  samudera, jika ditinjau dari aspek demokrasi, dimana demokrasi Pancasila berada diantara
a.     kebuadayaan timur di utara dan kebudayaan barat di selatan
b.     sistem ekonomi sosialis di utara dan sistem ekonomi kapitalis di selatan
c.         daerah berpenduduk padat di utara dan daerah berpenduduk jarang di selatan.
d.     demokrasi rakyat di utara (Asia daratan bagian utara) dan demokrasi liberal di selatan
e.      sistem pertahanan continental di utara dan sistem pertahanan maritim di barat, selatan dan timur

8.    Usaha  pertahanan  dan  keamanan  negara  dalam rangka mengatasi ancaman yang datang dari luar dilaksanakan  melalui 
a.     sistem pertahanan sipil
b.     sistem keamanan oleh Polri
c.      sistem pertahanan negara oleh TNI
d.     mobilisasi segenap angkatan perang yang ada
e.      sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta
a.     kekuatan pertahanan dilaksanakan secara menyebar di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia

9.    Sistem ekonomi kerakyatan merupakan senjata ampuh untuk melumpuhkan    ancaman    di bidang ekonomi dan memperkuat kemandirian bangsal.   Untuk   mewujudkan hal tersebut dapat dilakukan dengan, kecuali 
a.     Mempererat  kerjasama dengan sesama negara berkembang
b.     Sistem ekonomi dikembangkan untuk memperkuat produksi domestik
c.      Diadakan  perekonomian  yang  berorientasi  pada  kesejahteraan  rakyat.
d.     Tidak bergantung pada badan-badan multilateral seperti pada IMF, Bank Dunia dan WTO.
e.      Memperkuat kepercayaan rakyat dengan cara menegakkan pemerintahan yang bersih dan berwibawa.

10. Pancasila dapat dijadikan sarana dalam menghadapi pengaruh dari luar yang dapat membahayakan kelangsungan hidup  sosial  budaya,  bangsa  Indonesia, dalam bentuk …
a.     Wahana pengintegrasian seluruh unsur kebudayaan nasional dan kebudayaan yang berasal dari luar
b.     Filter terhadap budaya negatif yang akan masuk dan menyesuaikannya dengan sendi-sendi budaya nasional
c.      Sarana untuk memadukan dan menyatukan seluruh unsur budaya luar yang masuk yang menguntungkan Negara
d.     Penyaring tehadap budaya-budaya yang menguntungkan secara ekonomi dan berdampak pada ekonomi rakyat
e.      Pemersatu budaya luar yang masuk dengan budaya nasional yang bersifat dinamis dan memperkaya kebudayaan nasional

B.    Uraian
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan singkat dan jelas !
1.   Pada hakikatnya Kebhinekaan bangsa Indonesia merupakan rahmat Allah SWT sekaligus  merupakan sebuah potensi sekaligus tantangan bagi bangsa Indonesia. Jelaskan maksud pernyataan tersebut !
2.   Ancaman militer pada hakikatnya berkaitan dengan ancaman di bidang pertahanan dan keamanan. Jelaskan dan berikan contoh terkait dengan ancaman di bidang militer !
3.   Agresi suatu negara yang mengancam kedaulatan suatu negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap bangsa Indonesia mempunyai bentuk- bentuk mulai dari yang berskala paling besar sampai dengan yang terendah. Jelaskan dan berikan contoh bentuk agresi yang berskala paling besar  yang pernah dialami bangsa Indonesia !
4.   Ancaman non-militer pada hakikatnya disebabkan oleh pengaruh negatif dari globalisasi. Jelaskan hubungan ancaman non militer dengan pengaruh globalisasi !
5.   Pada hakikatnya ancaman dalam kebhinnekaan yang berdimensi politik dan bersumber dari dalam negeri dapat berupa pengerahan massa dan sparatisme. Jelaskan maksud pernyataan tersebut !


Aspek Penilaian
Nilai
Rata-rata
Komentar Guru
Komentar Orang Tua
Pengetahuan



Keterampilan

Sikap


Paraf/Tanda tangan




 A.    Soal Pilihan Ganda
Pilihlah salah satu jawaban yang dianggap paling benar !
1.    Pada dasarnya konsep Integrasi nasional secara politis mengandung arti ....
a.     Proses menyelaraskan unsur-unsur negara sehingga mencapai satu kesatuan
b.     Proses penyatuan berbagai budaya daerah menuju kesatuan kebudayaan nasional
c.      Proses menyerasikan unsur-unsur sosial politik dalam kesatuan wilayah nasional
d.     Penyatuan berbagai kelompok budaya dan sosial dalam kesatuan wilayah nasional yang membentuk suatu identitas nasional
e.      Proses penyesuaian di antara unsur-unsur kebudayaan yang berbeda sehingga mencapai suatu keserasian fungsi dalam kehidupan.

2.    Dibawah ini yang bukan merupakan faktor pendorong tercapainya integrasi nasional adalah......
a.     Adanya tekad serta keinginan untuk bersatu dikalangan bangsa Indonesia
b.     Adanya rasa senasib dan seperjuangan yang diakibatkan oleh faktor sejarah
c.      Adanya jiwa dan semangat gotong royong, solidaritas dan toleransi keagamaan yang kuat
d.     Adanya ancaman dari luar yang menyebabkan munculnya semangat nasionalisme dikalangan bangsa Indonesia
e.      Adanya ideologi nasional yang tercermin dalam simbol negara yaitu garuda pancasila dan semboyan bhinneka Tunggal ika
       
3.    Dibawah ini yang  merupakan faktor pendukung tercapainya integrasi nasional adalah......
a.     Adanya tekad serta keinginan untuk bersatu dikalangan bangsa Indonesia
b.     Adanya rasa senasib dan seperjuangan yang diakibatkan oleh faktor sejarah
c.      Adanya semangat persatuan dan kesatuan bangsa, bahasa dan tanah air Indonesia
d.     Adanya ancaman dari luar yang menyebabkan munculnya semangat nasionalisme dikalangan bangsa Indonesia
e.      Adanya ideologi nasional yang tercermin dalam simbol negara yaitu garuda pancasila dan semboyan bhinneka Tunggal ika

4.    Keberagaman harus membentuk masyarakat Indonesia yang memiliki toleransi dan sikap saling menghargai. Oleh karena itu diperlukan adanya.....
a.     Komitmen persatuan bangsa dalam keberagaman
b.     Komitmen untuk membangun daerahnya masing-masing
c.      Komitmen untuk mensejahterakan rakyat di daerah tertinggal
d.     Komitmen untuk memajukan daerahnya dalam bingkai persatuan
e.      Komitmen persatuan antara sesama umat seagama dengan semangat ukhuwah

5.    Persatuan dalam keberagaman harus dipahami oleh setiap warga masyarakat agar dapat mewujudkan hal-hal berikut ini, kecuali....
a.     Pembangunan berjalan lancar
b.     Pergaulan antar sesama yang lebih akrab
c.      Kehidupan yang serasi, selaras dan seimbang
d.     Perbedaan yang ada tidak  menjadi sumber masalah
e.      Terbentuknya satu masyarakat yang sama ras, agama, suku dan bahasa

6.    Persatuan dan kesatuan bangsa sangat penting bagi bangsa Indonesia, hal itu karena....
a.     Bangsa Indonesia adalah bangsa yang toleransi
b.     Bangsa Indonesia adalah bangsa yang beragam
c.      Bangsa Indonesia memiliki semboyan bhinneka tunggal ika
d.     Pengalaman sejarah Bangsa Indonesia pernah dijajah oleh bangsa barat selama 350 tahun.
e.      Dengan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang majemuk akan menjadi kokoh dan kuat

7.    Momentum yang merupakan konsensus nasional yang merupakan konsep integrasi bangsa Indonesia menjadi suatu bangsa yang resmi dan berdaulat adalah… 
a.     Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928.
b.     Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945
c.      Penetapan Pancasila pada tanggal 17 Agustus 1945
d.     Penetapan UUD NRI Tahun 1945 pada tanggal 17 Agustus 1945
e.      Dimasukannya Burung Garuda sebagai Lambang Negara Republik Indonesia

8.    Pada dasarnya integrasi nasional ini sebagai proses penyatuan suatu bangsa yang mencakup semua aspek kehidupannya, yaitu aspek sosial, politik, ekonomi, dan budaya. Integrasi juga meliputi aspek vertikal dan horizonntal. Pernyataan tersebut dikemukakan oleh …
a.     John Locke
b.     Myron Weiner
c.      Howard Wriggins
d.     Nazaruddin Sjamsuddin
e.      J. Soedjati Djiwandono

9.    Dibawah ini adalah merupakan salah satu syarat keberhasilan suatu integrasi pada suatu  Negara, kecuali
a.     Nilai-nilai sosial dijadikan aturan baku dalam melangsungkan proses integrasi sosial.
b.     Norma-norma dijadikan aturan baku dalam melangsungkan proses integrasi sosial.
c.      Adanya konsensus nasional dalam rangka kepemimpinan nasional yang otoritarian
d.     Anggota-anggota masyarakat merasa bahwa mereka berhasil saling mengisi kebutuhan-kebutuhan satu dengan lainnya.
e.      Terciptanya kesepakatan (konsensus) bersama mengenai norma-norma dan nilai-nilai sosial yang dilestarikan dan dijadikan pedoman.

10. Dibawah ini merupakan pernyataan yang menunjukan hubungan antara integrasi nasional dengan pelanggaran hak dan kewajiban …
a.     Pelanggaran haknya orang akan menyebabkan terjadinya disintegrasi sehingga orang yang haknnya dilanggar kemungkinan tidak akan menjalankan haknya
b.     Pelanggaran hak orang akan menyebabkan terjadinya disintegrasi sehingga orang yang haknya dilanggar kemungkinan tidak akan menjalankan haknya
c.      Pelanggaran hak orang akan menyebabkan terjadinya disintegrasi sehingga orang yang haknya dilanggar kemungkinan tidak akan menjalankan kewajibannya.
d.     Pelanggaran kewajiban orang akan menyebabkan terjadinya disintegrasi sehingga orang yang kwajibannya dilanggar kemungkinan tidak akan menjalankan haknya
e.      Pelanggaran kewajiban orang akan menyebabkan terjadinya disintegrasi sehingga orang yang kwajibannya dilanggar kemungkinan tidak akan menjalankan kewajibannya

11. Upaya yang dapat dilakukan untuk mencapai integrasi nasional dapat dilakukan dengan cara …
a.     menjaga keselarasan antarbudaya
b.     menjaga keselarasan antar kelompok masyarakat tertentu
c.      menjaga keserasian antara masyarakat dan pemerintah yang bekuasa
d.     menjaga keserasian antar internal budaya dalam kelompok masyarakat tertentu
e.      menjaga keserasian dan keselarasan antar penganut agama dalam kelompok masyarakat

12. Selain ancaman dalam bidang militer, sebagai bangsa yang majemuk kita harus mewaspadai adanya ancaman di bidang ekonomi dalam arti  negara beserta aparatur negara bersifat dominan dan mematikan potensi dan daya kreasi unit-unit ekonomi di luar sektor negara, yang dikenal dengan …
a.     Sistem etatisme,
b.     Sistem monopoli
c.      Sistem oligopoly
d.     Sistem markantilisme
e.      Sistem Free fight liberalism,

13. Suatu usaha yang bersifat mengubah atau merombak kebijaksanaan yang dilakukan secara konsepsional melalui tindak kriminal dan politis, dinamakan …
a.     Ancaman
b.     Tantangan
c.      Hambatan
d.     Gangguan
e.      Dorongan

14. Pasal 30 Ayat (1) dan (2) UUD NRI Tahun 1945 menyatakan bahwa tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan Negara yang dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta, dengan komponen utama, yaitu …
a.     Masyarakat
b.     TNI dan Polri
c.      Tentara Nasional Indonesia
d.     Kepolisian Republik Indonesia
e.      Pertahanan Sipil

15. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara, Ayat 2, menyebutkan bahwa Keikutsertaan warga negara dalam upaya bela negara diselenggarakan melalui beberapa program, kecuali …
a.     pendidikan Kewarganegaraan
b.     pelatihan dasar kemiliteran
c.      pengabdian sesuai dengan profesi
d.     Sistem pertahananan dan keamanan rakyat semesta
e.      pengabdian sebagai prajurit TNI secara sukarela atau wajib

16. Pada hakikatnya kebhinekaan yang terjadi di Indonesia merupakan sebuah potensi sekaligus tantangan. Dikatakan sebagai sebuah potensi, karena …
a.     mudah tumbuhnya perasaan kedaerah yang amat sempit
b.     membuat penduduk Indonesia berbeda pendapat yang lepas kendali,
c.      dapat menjadi ledakan yang akan mengancam integrasi nasional
d.     dapat menjadi ledakan yang akan mengancam persatuan dan kesatuan bangsa.
e.      memiliki kekayaan yang melimpah baik kekayaan alam maupun kekayaan budaya

17.  Posisi negara Indonesia dimana dilewati garis khatulistiwa, diapit oleh dua benua dan dua  samudera  , jika ditinjau dari aspek kebudayaan dunia adalah …
a.     terletak antara idiologi komunisme di utara dan liberalisme di selatan
b.     berada diantara kebuadayaan timur di utara dan kebudayaan barat di selatan
c.         berada diantara daerah berpenduduk padat di utara dan daerah berpenduduk jarang di selatan.
d.     berada diantara sistem ekonomi sosialis di utara dan sistem ekonomi kapitalis di selatan
e.      berada diantara demokrasi rakyat di utara (Asia daratan bagian utara) dan demokrasi liberal di selatan

18.  Posisi negara Indonesia dimana dilewati garis khatulistiwa, diapit oleh dua benua dan dua  samudera  , jika ditinjau dari aspek demokrasi, dimana demokrasi Pancasila berada diantara
a.     kebuadayaan timur di utara dan kebudayaan barat di selatan
b.     sistem ekonomi sosialis di utara dan sistem ekonomi kapitalis di selatan
c.         daerah berpenduduk padat di utara dan daerah berpenduduk jarang di selatan.
d.     demokrasi rakyat di utara (Asia daratan bagian utara) dan demokrasi liberal di selatan
e.      sistem pertahanan continental di utara dan sistem pertahanan maritim di barat, selatan dan timur

19. Pemberontakan bersenjata melawan pemerintah Indonesia yang sah merupakan bentuk ancaman militer yang dapat merongrong
a.     kewibawaan negara
b.     Kerukunan antar umat beragama
c.      keselamatan masyarakat pedesaan
d.     keselamatan masyarakat perkotaan
e.      kehormatan pemimpin partai politik

20. Dibawah ini adalah tempat yang harus dilindungi dari aksi sabotase, yaitu …
a.     objek-objek vital nasional dan instalasi strategis
b.     daerah yang menjadi pusat hiburan masyarakat
c.      daerah wisata pantai ancol dan pantai laut selatan
d.     objek-objek wisata pegunungan dan agro industri
e.      objek-objek hiburan nasional yang menjadi ikon daerah

21. Dibawah ini merupakan gangguan keamanan laut yang mengganggu mengancam aspek ekonomi nasional, yaitu …
a.     Terorisme
b.     Illegal loging
c.      Illegal fishing
d.     Global warming
e.      White coral crime

22. Ancaman yang berdimensi politik yang bersumber dari dalam negeri dalam bentuk  pola perjuangan tidak bersenjata dan sering ditempuh untuk menarik simpati masyaraka adalah …
a.     memobilisasi masyarakat untuk mendatangi kantor pemerintahan
b.     menggalang kekuatan politik untuk melemahkan kekuasaan pemerintah
c.      pengerahan massa untuk menolak hasil pilkada yang dianggap tidak netral
d.     menolak salah satu pasangan calon pemenang pemilu yang ditetapkan KPU
e.      menggalang dukungan masyarakat untuk mendukung salah satu pasangan calon

23. Dibawah ini merupakan pengaruh negatif globalisasi social budaya yang dapat menjadi ancaman kedaulatan Indonesia khususnya dalam bidang social budaya, yaitu 
a.     Indonesia akan dibanjiri oleh barang-barang dari luar .
b.     sektor-sektor ekonomi rakyat yang diberikan subsidi semakin berkurang
c.      cepat atau lambat perekonomian negara kita akan dikuasai oleh pihak asing
d.     memudarnya semangat gotong royong, solidaritas, dan kesetiakawanan social
e.      timbulnya  kesenjangan  sosial yang tajam sebagai    akibat persaingan bebas.

24. Ancaman dari luar timbul sebagai akibat dari pengaruh negatif globalisasi, diantaranya yaitu Gaya hidup dimana kenikmatan pribadi dianggap sebagai suatu nilai hidup tertinggi dan  membuat manusia suka memaksakan diri untuk mencapai kepuasan dan kenikmatan pribadinya meskipun harus melanggar norma-norma yang berlaku di masyarakat dinamakan …
a.     liberalisme
b.     hedonisme
c.      westernisasi
d.     konsumerisme
e.      indivudualisme

25. Dampak negatif globalisasi dibidang social budaya dalam bentuk meniru model pakain yang biasa dipakai orang-orang barat yang sebenarnya bertentangan dengan nilai dan norma-norma yang berlaku misalnya memakai rok mini, lelaki memakai anting-anting …
a.     liberalisme
b.     hedonisme
c.      westernisasi
d.     konsumerisme
e.      indivudualisme

26. Dalam sistem pertahanan dan keamanan negara yang bersifat semesta bercirikan kerakyatan adalah …
a.     seluruh sumber daya nasional didayagunakan bagi upaya pertahanan.
b.     seluruh sumber daya manusia dan alam didayagunakan bagi upaya pertahanan.
c.      orientasi pertahanan dan kemanan negara diabdikan oleh dan untuk kepentingan seluruh rakyat
d.     kekuatan pertahanan dilaksanakan secara menyebar sesuai dengan kondisi geografis sebagai negara kepulauan.
e.      kekuatan pertahanan dilaksanakan secara menyebar di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia

27. Sistem pertahanan dan keamanan negara dimana gelar kekuatan pertahanan dilaksanakan secara menyebar di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, sesuai dengan kondisi geografis sebagai negara kepulauan adalah ciri dari …
a.     Kerakyatan
b.     Kesemestaan
c.      Kewilayahan
d.     Sishankamrata
e.      Alutsista Negara

28. Berikut adalah yang bukan merupakan strategi dalam mengatasi ancaman di Bidang Politik adalah …
a.     Mengembangkan demokrasi politik.
b.     Mengaktifkan masyarakat sipil dalam arena politik.
c.      Mengadakan reformasi lembaga-lembaga politik
d.     Meningkatkan daya beli masyarakat melalui program  Jaringan Pengaman Sosial
e.      Memperkuat kepercayaan rakyat dengan cara menegakkan pemerintahan yang bersih dan berwibawa.

29. Sistem ekonomi kerakyatan merupakan senjata ampuh untuk melumpuhkan    ancaman    di bidang ekonomi dan memperkuat kemandirian bangsal.   Untuk   mewujudkan hal tersebut dapat dilakukan dengan …
a.     Mengembangkan demokrasi politik.
b.     Mengaktifkan masyarakat sipil dalam arena politik.
c.      Mengadakan reformasi lembaga-lembaga politik
d.     perekonomian  yang  berorientasi  pada  kesejahteraan  rakyat
e.      Memperkuat kepercayaan rakyat dengan cara menegakkan pemerintahan yang bersih dan berwibawa.

30. Pancasila dapat dijadikan sarana dalam menghadapi pengaruh dari luar yang dapat membahayakan kelangsungan hidup  sosial  budaya,  bangsa  Indonesia, dalam bentuk …
a.     Wahana pengintegrasian seluruh unsur kebudayaan nasional dan kebudayaan yang berasal dari luar
b.     Filter terhadap budaya negatif yang akan masuk dan menyesuaikannya dengan sendi-sendi budaya nasional
c.      Sarana untuk memadukan dan menyatukan seluruh unsur budaya luar yang masuk yang menguntungkan Negara
d.     Penyaring tehadap budaya-budaya yang menguntungkan secara ekonomi dan berdampak pada ekonomi rakyat
e.      Pemersatu budaya luar yang masuk dengan budaya nasional yang bersifat dinamis dan memperkaya kebudayaan nasional








Tidak ada komentar:

Posting Komentar