A. Kompetensi Inti
1.
Menghayati
dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2.
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan
pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
3.
Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah
4.
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar
|
Indikator
Pencapaian Kompetensi
|
1.6.Mensyukuri nilai-nilai yang membentuk kesadaran akan ancaman terhadap negara dan upaya
penyelesainnya di bidang
Ipoleksosbudhankam dalam bingkai
BhinnekaTunggal Ika
|
1.6.1. Membangun nilai-nilai Kerjasama yang membentuk kesadaran akan ancaman terhadap negara dan upaya penyelesainnya
di bidang Ipoleksosbudhankam dalam
bingkai BhinnekaTunggal Ika
1.6.2. Membangun nilai-nilai Gotong Royong yang membentuk kesadaran akan ancaman terhadap negara dan upaya penyelesainnya di bidang Ipoleksosbudhankam dalam bingkai BhinnekaTunggal Ika
|
2.6.Mengembangkan nilai-nilai ketahanan
terkait ancaman terhadap negara dan upaya penyelesaiannya
dibidang Ipoleksosbudhankam dalam bingkai
BhinnekaTunggal Ika
|
2.6.1.
Membangun nilai-nilai Kerjasama terkait ancaman terhadap negara dan upaya penyelesaiannya dibidang
Ipoleksosbudhankam dalam bingkai BhinnekaTunggal Ika
2.6.2. Membangun
nilai-nilai Gotong Royong terkait ancaman terhadap negara dan upaya penyelesaiannya dibidang
Ipoleksosbudhankam dalam bingkai BhinnekaTunggal Ika
|
3.6 Menganalisis indikator ancaman terhadap negara dan upaya
penyelesaiannya di bidang ipoleksosbudhankam dalam bingkai BhinnekaTunggal Ika
|
3.6.1. Menganalisis ancaman terhadap integrasi nasional
3.6.2. Mengidentifikasi ancaman di Bidang
IPLEKSOSBUDHANKAM
3.6.3. Menunjukkan peran Serta Masyarakat
dalam mengatasi berbagai ancaman dalam membangun integritas nasional
|
4.6.
Menyaji hasil analisis
tentang ancaman terhadap negara
dan upaya penyelesaiannya di bidang ipoleksosbudhankam
|
4.6.1 Menyaji hasil analisis tentang ancaman terhadap negara dan upaya
penyelesaiannya di bidang ipoleksosbudhankam .
4.6.2.Mengkomunikasikan hasil analisis tentang ancaman
terhadap negara dan upaya penyelesaiannya di bidang ipoleksosbudhankam
|
C. Materi Pembelajaran Bab 6
Materi pelajaran PPKn
Kelas X Bab 6 adalah Ancaman terhadap Negara dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika, dengan Sub-Bab
sebagai berikut.
A. Ancaman terhadap
Integritas Nasional
B. Ancaman di Bidang
IPOLEKSOSBUDHANKAM
C.
Peran serta Masyarakat untuk
Mengatasi Berbagai Ancaman dalam Membangun Integritas Nasional
(materi-materi tersebut dapat dikembangkan lebih lanjut
dalam RPP berdasarkan fakta, konsep, prinsip dan prosedur).
D. Proses Pembelajaran
1. PERTEMUAN PERTAMA
Pertemuan pertama materi Bab 6 merupakan wahana dialog untuk lebih memantapkan proses pembelajaran PPKn
yang akan dilakukan berikutnya. Pertemuan ini juga menjadi wahana untuk
membangun ikatan emosional antara guru dan peserta didik, terkait dengan
kesuksesan dan kelancaran pembelajaran
materi Bab 5. Di samping itu, juga
untuk memberikan penguatan kepada peserta didik yang pada pembelajaran materi Bab 5 relatif kurang berhasil (Remedial). Hal lain adalah bagaimana guru dapat menumbuhkan
ketertarikan peserta didik terhadap materi yang akan dibahas. Dalam
pertemuan ini guru juga dapat mengangkat isu aktual sebagai apersepsi.
a.
Indikator Pencapaian Kompetensi
1)
Membangun nilai-nilai Kerjasama dan Gotong Royong yang membentuk kesadaran akan ancaman terhadap negara dan upaya penyelesainnya di bidang Ipoleksosbudhankam dalam bingkai
BhinnekaTunggal Ika
2)
Menganalisis
ancaman terhadap integrasi nasional
3) Menyaji dan Mengkomunikasikan hasil analisis tentang ancaman terhadap negara dan upaya
penyelesaiannya di bidang Ipoleksosbudhankam.
b.
Materi Pelajaran
1. Ancaman terhadap Integrasi Nasional
Ancaman
bagi integrasi nasional tersebut
datang dari luar maupun dari dalam negeri Indonesia sendiri dalam
berbagai dimensi kehidupan. Ancaman tersebut biasanya berupa ancaman militer
dan non-militer. Nah, untuk menjawab rasa penasaran kalian, berikut ini
diuaraikan secara singkat ancaman yang dihadapi Bangsa Indonesia baik yang
berupa ancaman militer maupun non-milter.
a. Ancaman
Militer
Ancaman
militer berkaitan ancaman di bidang pertahanan dan keamanan. Ancaman militer
adalah ancaman yang menggunakan kekuatan bersenjata dan terorganisasi yang
dinilai mempunyai kemampuan membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah,
dan keselamatan segenap bangsa. Ancaman militer dapat berupa agresi/invasi,
pelanggaran wilayah, pemberontakan bersenjata, sabotase, spionase, aksi teror
bersenjata, dan ancaman keamanan laut dan udara.
Sumber: Dokumen kemdikbud
Gambar 6.1 Salah satu pesawat tempur yang digunakan Belanda
ketika melakukan Agresi Militer kepada Indonesia.
Bentuk
lain dari ancaman militer yang peluang terjadinya cukup tinggi adalah tindakan
pelanggaran wilayah (wilayah laut, ruang udara dan daratan) Indonesia oleh
negara lain. Konsekuensi Indonesia yang memiliki wilayah yang sangat luas dan
terbuka berpotensi terjadinya pelanggaran wilayah.
Ancaman
militer dapat pula terjadi dalam bentuk pemberontakan bersenjata. Pemberontakan
tersebut pada dasarnya merupakan ancaman yang timbul dan dilakukan oleh
pihak-pihak tertentu di dalam negeri, tetapi pemberontakan bersenjata tidak
jarang disokong oleh kekuatan asing, baik secara terbuka maupun secara
tertutup.
b. Ancaman Non-Militer
Ancaman non-militer pada hakikatnya
ancaman yang menggunakan faktor- faktor non-militer dinilai mempunyai kemampuan
yang membahayakan kedaulatan negara, kepribadian bangsa, keutuhan wilayah
negara, dan keselamatan segenap bangsa. Ancaman ini salah satunya disebabkan
oleh pengaruh negatif dari globalisasi. Globalisasi yang menghilangkan sekat
atau batas pergaulan antar bangsa secara disadari ataupun tidak telah
memberikan dampak negatif yang kemudian menjadi ancaman bagi keutuhan sebuah
negara, termasuk Indonesia. Ancaman non-militer diantaranya dapat berdimensi
ideologi, politik, ekonomi dan sosial budaya.
c.
Kegiatan Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran secara umum dibagi tiga tahapan: kegiatan
pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
Deskripsi
Kegiatan
|
Pendahuluan
1.
Guru mempersiapkan kelas agar lebih
kondusif untuk proses belajar mengajar; kerapian dan kebersihan ruang kelas,
presensi, menyiapkan media dan alat serta buku yang diperlukan.
2.
Guru menegaskan
kembali tentang topik dan tujuan
pembelajaran, menjelaskan logistik yang dibutuhkan
3.
Guru memberikan penguatan tentang
aspek motivasi belajar dan sikap spiritual peserta didik berkaitan dengan
sara syukur peserta didik atas nikmat
dan karunia yang diberikan Allah SWT sehingga peserta didik masih dapat
beraktivitas
4.
Guru menyampaikan topik tentang ancaman
terhadap integrasi nasional. Namun sebelum mengkaji lebih lanjut tentang topik itu, terkait dengan
sikap social
5.
Peserta didik
diminta untuk menganalisis tentang ancaman terhadap
integrasi nasional.
|
Kegiatan Inti
1. Sebelum
peserta didik menganalisis ancaman terhadap integrasi nasional., guru
menunjukkan ilustrasi/paparan secara singkat tentang ancaman terhadap integrasi nasional.
2.
Peserta didik diberi
waktu untuk membaca buku teks tentang Bab 6 Sub Bab A. Mewaspadai ancaman terhadap integrasi nasional, baik Ancaman Militer dan Ancaman Non Militer
3. Peserta didik membuat pertanyaan dari
materi yang terdapat dalam sub abab tersebut (diharapkan peserta didik dapat
membuat 5 pertanyaan yang berbeda dengan teman sebangku).
4.
Peserta didik dengan
kelompok mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan ancaman terhadap integritas nasional.
5.
Peserta didik membuat analisis
terkait dengan deskripsi ancaman terhadap integrasi nasional, baik ancaman militer dan ancaman non militer
6. Secara
random peserta didik (1 sampai dengan 2 orang mewakili kelompok) dapat
mengkomunikasikan secara lisan hasil analisis tentang
ancaman terhadap integrasi nasional. Adapun, peserta didik yang lain mengumpulkan hasil
analisis secara tertulis.
|
Penutup
1.
Guru menyimpulkan hasil pemaparan
(perwakilan kelompok) tentang kasus Marsinah dilanjutkan dengan umpan balik
secara lisan kepada peserta didik tentang kasus tersebut
2.
Sebelum mengakhiri pelajaran, guru
dapat melakukan refleksi terkait dengan kasus tersebut
3.
Guru
mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT,
Tuhan YME bahwa pertemuan kali ini telah berlangsung dengan baik dan lancar
|
d.
Penilaian
1.
Penilaian Sikap
Penilaian
sikap terhadap peserta didik dapat dilakukan selama proses pembelajaran
berlangsung. Penilaian dapat dilakukan dengan observasi. Dalam observasi ini
misalnya dilihat aktivitas dan tingkat perhatian peserta didik pada saat
pembelajaran berlangsung.
2.
Penilaian Pengetahuan
Penilaian
pengetahuan dilakukan dengan penugasan kepada peserta didik untuk mengerjakan tugas mandiri 6.1. Setelah peserta
didik membaca uraian materi
Ancaman Militer di atas, coba kamu prediksikan apa yang akan terjadi apabila
ancaman-ancaman militer tidak dapat ditanggulangi oleh negara kita. Tuliskan
prediksimu pada bagian di bawah ini.
Prediksi saya
apabila negara kita tidak dapat menanggulangi ancaman militer adalah :
|
|
|
|
|
|
|
3.
Penilaian Keterampilan
Penilaian
keterampilan dilakukan guru dengan melihat kemampuan peserta didik dalam
mengkomunikasikan hasil analisis dari kasus yang dibuat baik secara lisan (1
s/d 2 orang perwakilan kelompok) maupun secara tertulis (selain peserta didik
yang mengkomuniikasikan).
2. PERTEMUAN KEDUA
Pertemuan kedua akan membahas materi tentang Konsep Integrasi Nasional dan
Faktor-faktor Pembentuk Integrasi Nasional. Dalam pertemuan ini guru juga dapat
mengangkat isu aktual sebagai apersepsi.
a.
Indikator Pencapaian
Kompetensi
1)
Membangun nilai-nilai Kerjasama dan Gotong Royong yang membentuk kesadaran ancaman terhadap negara dan
upaya penyelesainnya di bidang
Ipoleksosbudhankam dalam bingkai BhinnekaTunggal Ika
2)
Mengidentifikasi ancaman di
Bidang IPOLEKSOSBUDHANKAM
3)
Menyaji dan Mengkomunikasikan hasil analisis tentang ancaman terhadap negara dan upaya
penyelesaiannya di bidang Ipoleksosbudhankam .
b.
Materi Pelajaran
Ancaman adalah setiap usaha dan kegiatan, baik dari dalam
negeri maupun luar negeri, yang dinilai membahayakan kedaulatan negara,
keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa.
1. Ancaman di
Bidang Ideologi
Secara umum Indonesia menolak dengan tegas paham komunis
dan zionis. Akibat dari penolakan tersebut, tentu saja pengaruh dari
negara-negara komunis dapat dikatakan tidak dirasakan oleh bangsa Indonesia,
kalaupun ada pengaruh tersebut sangat kecil ukurannya. Akan tetapi, meskipun
demikian bukan berarti bangsa Indonesia terbebas dari pengaruh paham lainnya,
misalnya pengaruh liberalisme. Saat ini kehidupan masyarakat Indonesia cenderung mengarah
pada kehidupan liberal yang
menekankan pada aspek kebebasan individual. Globalisasi ternyata mampu
meyakinkan kepada masyarakat Indonesia bahwa liberalisme dapat membawa manusia
ke arah kemajuan dan kemakmuran. Tidak jarang hal ini mempengaruhi pikiran masyarakat Indonesia untuk tertarik pada ideologi tersebut. Akan tetapi, pada umumnya pengaruh yang
diambil justru yang bernilai negatif, misalnya dalam gaya hidup yang diliputi
kemewahan, pergaulan bebas yang
cenderung mengaruh pada dilakukannya perilaku seks bebas dan sebagainya. Hal
tesebut tentu saja apabila tidak diatasi akan menjadi ancaman bagi kepribadian
bangsa Indonesia yang sesungguhnya.
2. Ancaman
di Bidang Politik
Ancaman di bidang politik dapat bersumber dari luar negeri
maupun dalam negeri. Dari luar negeri, ancaman di bidang politik dilakukan oleh
suatu negara dengan melakukan tekanan
politik terhadap Indonesia. Intimidasi, provokasi, atau blokade politik merupakan bentuk
ancaman non-militer berdimensi politik yang sering kali digunakan oleh pihak-pihak lain untuk menekan
negara lain. Kedepan, bentuk ancaman yang berasal dari
luar negeri diperkirakan masih berpotensi terhadap Indonesia, yang memerlukan
peran dari fungsi pertahanan non-militer untuk menghadapinya.
Ancaman yang berdimensi politik yang bersumber dari dalam negeri
dapat berupa penggunaan kekuatan berupa pengerahan massa untuk menumbangkan suatu pemerintahan yang
berkuasa, atau menggalang kekuatan politik untuk melemahkan kekuasaan
pemerintah. Selain itu, ancaman separatisme merupakan bentuk lain dari ancaman
politik yang timbul di dalam negeri.
3. Ancaman di Bidang Ekonomi
Pengaruh negatif globalisasi ekonomi yang dapat menjadi ancaman
kedaulatan Indonesia khususnya dalam bidang ekonomi diantaranya:
1) Indonesia akan
dibanjiri oleh barang-barang dari luar seiring dengan adanya perdagangan bebas
yang tidak mengenal adanya bataa-batas negara. Hal ini mengakibatkan semakin
terdesaknya barang-barang lokal terutama yang tradisional, karena kalah
bersaing dengan barang-barang dari luar negeri.
2) Cepat atau lambat
perekonomian negara kita akan dikuasai oleh pihak asing, seiring dengan semakin
mudahnya orang asing menanamkan modalnya di Indonesia, yang pada akhirnya
mereka dapat mendikte atau menekan
pemerintah atau bangsa kita.
Dengan demikian bangsa kita akan dijajah secara ekonomi oleh negara investor.
3) Timbulnya kesenjangan
sosial yang tajam sebagai
akibat dari adanya persaingan bebas. Persaingan bebas tersebut akan
menimbulkan adanya pelaku ekonomi yang kelah dan yang menang.
Pihak yang menang akan dengan leluasa memonopoli pasar, sedangkan yang kalah
akan menjadi penonton yang senantiasa tertindas.
4) Sektor-sektor ekonomi
rakyat yang diberikan subsidi semakin berkurang, koperasi semakin sulit
berkembang dan penyerapan tenaga kerja dengan pola padat karya semakin
ditinggalkan, sehingga angka pengangguran dan kemiskinan susah dikendalikan.
5) Memperburuk prospek
pertumbuhan ekonomi jangka
panjang. Apabila hal-hal yang
dinyatakan di atas berlaku dalam suatu negara, maka dalam jangka pendek
pertumbuhan ekonominya menjadi tidak stabil. Dalam jangka panjang pertumbuhan
yang seperti ini akan mengurangi lajunya pertumbuhan ekonomi. Pendapatan
nasional dan kesempatan kerja akan semakin lambat pertumbuhannya dan masalah pengangguran
tidak dapat diatasi atau malah semakin memburuk. Pada akhirnya, apabila
globalisasi menimbulkan efek buruk kepada prospek pertumbuhan ekonomi jangka
panjang suatu negara, distribusi pendapatan menjadi semakin tidak adil dan
masalah sosial ekonomi masyarakat semakin bertambah buruk
4. Ancaman di Bidang Sosial Budaya
Ancaman dari dalam didorong oleh isu-isu kemiskinan, kebodohan,
keterbelakangan, dan ketidakadilan. Isu tersebut menjadi titik pangkal
timbulnya permasalahan, seperti separatisme, terorisme, kekerasan, dan bencana
akibat perbuatan manusia. Isu tersebut akan mengancam persatuan dan kesatuan
bangsa, nasionalisme, dan patriotisme.
Ancaman dari luar timbul sebagai akibat dari pengaruh negatif
globalisasi, diantaranya adalah:
1) Munculnya gaya hidup konsumtif dan selalu mengkonsumsi
barang-barang dari luar negeri.
2) Munculnya sifat hedonisme, yaitu kenikmatan pribadi dianggap
sebagai suatu nilai hidup tertinggi. Hal ini membuat manusia suka memaksakan
diri untuk mencapai kepuasan dan kenikmatan pribadinya tersebut, meskipun harus
melanggar norma-norma yang berlaku di masyarakat. Seperti mabuk- mabukan,
pergaulan bebas, foya-foya dan sebagainya.
3) Adanya sikap individualisme, yaitu sikap selalu mementingkan diri
sendiri serta memandang orang lain itu tidak ada dan tidak bermakna. Sikap
seperti ini dapat menimbulkan ketidakpedulian terhadap orang lain,
misalnya sikap selalu menghardik pengemis, pengamen dan sebagainya.
4) Munculnya gejala westernisasi, yaitu gaya hidup yang selalu
berorientasi kepada budaya barat tanpa diseleksi terlebih dahulu, seperti
meniru model pakain yang biasa dipakai orang-orang barat yang sebenarnya
bertentangan dengan nilai dan norma-norma yang berlaku misalnya memakai rok
mini, lelaki memakai anting-anting dan sebagainya.
5) Semakin memudarnya semangat gotong royong, solidaritas, kepedulian
dan kesetiakawanan sosial.
6) Semakin lunturnya nilai-nilai keagamaan dalam
c.
Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran pada pertemuan ini secara umum dibagi
tiga tahapan: kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
Deskripsi
Kegiatan
|
Pendahuluan
1.
Guru mempersiapkan
kelas agar lebih kondusif untuk proses belajar mengajar dilanjutkan dengan
apersepsi
2.
Guru menyampaikan
topik tentang “Ancaman di Bidang
Ipoleksosbudhankam”.
3.
Guru mempersiapkan pembahasan materi melalui metode diskusi. Kelompok
yang telah ditentukan topiknya pada pertemuan pertama (kelompok 6 agar
mempersiapkan kelompoknya).
|
Kegiatan Inti
1.
Presentasi Kelompok
6, topik Bab 6 Sub-bab B. Ancaman di Bidang
Ipoleksosbudhankam
2. Pada saat Kelompok 6 tampil
presentasi, kelompok lainnya menyimak materi presentasi (mengamati).
3. Setelah presentasi selesai dipaparkan
oleh Kelompok 6, kelompok lain memberikan saran/masukan dan mengajukan pertanyaan
terkait dengan materi yang sedang dibahas (menanya).
4. Pengajuan pertanyaan dilakukan dalam
bentuk termin pertanyaan (jumlah termin disesuaikan dengan alokasi waktu yang
tersedia).
Kegiatan mengumpulkan informasi dilakukan sebelum presentasi kelompok dalam
bentuk penugasan mencari informasi terkait dengan materi yang akan di
presentasikan.
Kegiatan mengasosiasikan dilakukan baik oleh kelompok yang mendapat tugas
presentasi, juga kelompok lain dengan melakukan analisis dalam kelompok pada
saat menyimak jalannya presentasi guna membuat pertanyaan.
|
Penutup
1. Guru menyimpulkan materi dan jalannya
diskusi.
2. Sebelum mengakhiri pelajaran, guru
dapat melakukan refleksi terkait dengan kasus tersebut.
3. Guru mengakhiri pembelajaran dengan
mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT, Tuhan YME bahwa pertemuan kali ini
telah berlangsung dengan baik dan lancar.
|
d.
Penilaian
1.
Penilaian Sikap
Penilaian
sikap terhadap peserta didik dapat dilakukan selama proses diskusi berlangsung.
Penilaian dapat dilakukan dengan observasi. Dalam observasi ini misalnya
dilihat aktivitas dan tingkat perhatian peserta didik pada saat diskusi
berlangsung, kemampuan menyampaikan pendapat, argumentasi/menjawab pertanyaan
serta aspek kerja sama kelompok.
2.
Penilaian pengetahuan
Penilaian
pengetahuan dilakukan dalam bentuk penugasan, peserta didik diminta untuk
menjawab atau mengerjakan Tugas Mandiri 6.2. Setelah peserta
didik membaca uraian materi
ancaman non militer di atas, coba kamu prediksikan apa yang akan terjadi
apabila ancaman-ancaman non militer tidak dapat ditanggulangi oleh negara kita.
Tuliskan prediksimu pada bagian di bawah ini.
Prediksi saya
apabila negara kita tidak dapat menanggulangi ancaman non militer adalah :
|
|
|
|
|
|
3.
Penilaian Keterampilan
Penilaian
keterampilan dilakukan guru dengan melihat kemampuan peserta didik dalam
presentasi, kemampuan bertanya, kemampuan menjawab/mempertahankan argumentasi
kelompok, kemampuan dalam memberikan masukan/saran terkait dengan materi yang
sedang dibahas (mengkomunikasikan secara lisan).
3. PERTEMUAN KETIGA DAN KEEMPAT
Pertemuan ketiga akan membahas materi tentang Peran serta masyarakat untuk
mengatasi berbagai ancaman dalam membangun Integritas Nasional. Dalam pertemuan ini dengan Model
Pembelajaran Project Based Learning, peserta didik melakukan
melaksanakan observasi mengenai Peran serta masyarakat untuk mengatasi berbagai
ancaman dalam membangun Integritas Nasional.
a.
Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan
informasi, mengasosiasi, dan
mengkomunikasikan peserta didik dapat:
1)
Membangun nilai-nilai Kerjasama dan Gotong Royong yang membentuk kesadaran ancaman terhadap negara dan
upaya penyelesainnya di bidang
Ipoleksosbudhankam dalam bingkai BhinnekaTunggal Ika
2)
Menunjukkan Peran Serta
Masyarakat dalam mengatasi berbagai ancaman dalam
membangun integritas nasional
3)
Menyaji dan Mengkomunikasikan hasil analisis tentang ancaman terhadap negara dan upaya
penyelesaiannya di bidang Ipoleksosbudhankam .
c.
Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran pada pertemuan ini menggunakan Pembelajaran dengan
Model Project Based Learning. Kegiatan Proyek Kewarganegaraan dilaksanakan peserta didik dengan waktu selama
2 minggu. Secara detail Proyek Kewarganegaraan yang harus
dilakukan peserta didik adalah sebagai berikut :
TAHAP PEMBELAJARAN
|
KEGIATAN
PEMBELAJARAN
|
Penentuan
Pertanyaan Mendasar
(Start With the Essential Question)
|
1. Pembelajaran dimulai dengan pertanyaan esensial yaitu pertanyaan yang
dapat memberi penugasan kepada peserta didik dalam melakukan suatu aktivitas.
a.
Apakah makna dis integrasi bangsa dalam masyakat
majemuk di Indonesia ?
b.
Seberapa besarkah ancaman
tersebut dapat mengganggu keamanan dan kenyamanan masyarakat di Indonesia ?
c.
Upaya apakah yang dapat
dilakukan oleh warga negara dan pemerintah dalam mencegah terjadi dis
integrasi dan dis harmonisasi dalam masyarakat Indonesia ?
d. Bagaimanakah peran aparat penegak / pranata hukum dalam menjamin
terciptanya keamanan dan kenyaman
dalam masyarakat ?
2. Topik penugasan sesuai dengan dunia nyata yang relevan untuk peserta
didik dan di mulai dengan sebuah investigasi mendalam. Topik atau tema yang akan menjadi bahagian dalam Proyek
Kewarganegaraan adalah Peran “Masyarakat” Untuk Mengatasi Berbagai Ancaman
Dalam Membangun Integrasi Bangsa
3. Guru membagi peserta
didik kedalam 4 (empat) Kelompok Penugasan, yaitu
a.
Kelompok
1. Peran Keluarga
b.
Kelompok
2. Peran Sekolah
c.
Kelompok
3. Peran Karang Taruna
d.
Kelompok
4. Peran Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat
Catatan : Kelompok
peserta didik dapat mengambil sub topik/ kajian yang sama, tetapi dengan
tempat/wilayah yang berbeda
4. Kemudian
masing-masing kelompok mengajukan 1 (satu) pertanyaan mendasar sesuai dengan
topik atau tema diatas yang akan dijawab secara kelompok dengan melakukan
analisis atau kunjungan disertai wawancara kepada tokoh atau mengkaji dari
berbagai sumber yang relevan dengan topik diatas
5. Selanjutnya,
usulan dari masing-masing kelompok dibahas, dimusyawarahkan, dan disepakai
sebagai pertanyaan yang akan dijawab bersama dengan melakukan observasi
lapangan
|
Mendesain
Perencanaan Proyek
(Design a Plan for the Project)
|
a. Perencanaan dilakukan secara kolaboratif antara guru dan peserta didik.
Dengan demikian peserta didik diharapkan akan merasa “memiliki” atas proyek
tersebut.
b. Perencanaan berisi tentang aturan main, pemilihan aktivitas yang dapat
mendukung dalam menjawab pertanyaan esensial, dengan cara mengintegrasikan
berbagai subjek yang mungkin, serta mengetahui alat dan bahan yang dapat
diakses untuk membantu penyelesaian proyek.
a.
Pertanyaaan yang telah disepakati menjadi
tugas/proyek kelas yang harus dijawab bersama.
b.
Guru menyampaikan tugas yang harus dikerjakan oleh
masing-masing kelompok, yaitu :
Kelompok 1
1. Bertugas untuk
mendeskripsikan Peran Keluarga dalam mengatasi berbagai ancaman yang dapat
menyebabkan terjadinya dis harmonisasi masyarakat dan dis istegrasi bangsa !
2. Hal-hal
apasajakah yang harus dilakukan dalam keluarga guna mendukung terciptanya
harmonisasi dalam masyarakat !
3. Hal-hal
apasajakah yang harus dihindari oleh anggota masyarakat untuk mendukung
terciptanya harmonisasi dalam masyarakat !
4. Kerjasama yang
bagaimanakah yang harus dilakukan anggota keluarga demi terciptanya
kenyamanan dan keamanan dalam masyarakat !
5. Upaya
apasajakah yang diharus dilakukan keluarga jika di dalam masyarakat telah terjadi
dis harmonisasi (tidak adanya kenyamanan dan keamanan
Kelompok
2
1. Bertugas untuk
mendeskripsikan Peran Sekolah dalam mengatasi berbagai ancaman yang dapat
menyebabkan terjadinya dis harmonisasi masyarakat dan dis istegrasi bangsa !
2. Hal-hal
apasajakah yang harus dilakukan dalam Sekolah guna mendukung terciptanya
harmonisasi dalam masyarakat dan dis istegrasi bangsa !
3. Hal-hal
apasajakah yang harus dilakukan oleh warga sekolah guna mendukung terciptanya
harmonisasi dalam masyarakat !
4. Kerjasama yang
bagaimanakah yang harus dilakukan warga sekolah demi terciptanya integrasi
bangsa !
5. Upaya
apasajakah yang diharus dilakukan warga sekolah jika di dalam masyarakat
telah terjadi dis harmonisasi (tidak adanya kenyamanan dan keamanan
Kelompok
3
1. Bertugas untuk
mendeskripsikan Peran Remaja (Karang Taruna) dalam mengatasi berbagai ancaman
yang dapat menyebabkan terjadinya dis harmonisasi masyarakat dan dis
istegrasi bangsa !
2. Hal-hal
apasajakah yang harus dilakukan dalam Remaja (Karang Taruna) guna mendukung
terciptanya harmonisasi dalam masyarakat dan dis istegrasi bangsa !
3. Hal-hal
apasajakah yang harus dilakukan oleh Remaja (Karang Taruna) guna mendukung
terciptanya harmonisasi dalam masyarakat !
4. Kerjasama yang
bagaimanakah yang harus dilakukan Remaja (Karang Taruna) demi terciptanya
integrasi bangsa !
5. Upaya
apasajakah yang diharus dilakukan Remaja (Karang Taruna) jika di dalam
masyarakat telah terjadi dis harmonisasi (tidak adanya kenyamanan dan
keamanan
Kelompok
4
1. Bertugas untuk
mendeskripsikan Peran Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat dalam mengatasi
berbagai ancaman yang dapat menyebabkan terjadinya dis harmonisasi masyarakat
dan dis istegrasi bangsa !
2. Hal-hal
apasajakah yang harus dilakukan dalam Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat guna
mendukung terciptanya harmonisasi dalam masyarakat dan dis istegrasi bangsa !
3. Hal-hal
apasajakah yang harus dilakukan oleh Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat guna
mendukung terciptanya harmonisasi dalam masyarakat !
4. Kerjasama yang
bagaimanakah yang harus dilakukan Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat demi
terciptanya integrasi bangsa !
5. Upaya
apasajakah yang diharus dilakukan Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat jika di
dalam masyarakat telah terjadi dis harmonisasi (tidak adanya kenyamanan dan
keamanan
v Penyajian
masalah dapat dilengkapi dengan grafik, peta, foto, judul surat kabar, tabel
statistik, dan ilustrasi lain yang berasal dari sumber bacaan, cetakan atau
penerbitan.
v Identifikasi
sumber-sumber informasi juga ditampilkan seperti pakar, tokoh agama, lembaga
pemerintah atau swasta dan lain-lain.
v Produk yang
harus dihasilkan untuk masing-masing kelompok ada dua yaitu berupa paparan
tulisan dan paparan tayangan.
|
Menyusun
Jadwal
(Create a Schedule)
|
a.
Guru dan peserta didik secara kolaboratif menyusun
jadwal aktivitas dalam menyelesaikan proyek. Aktivitas pada tahap ini antara
lain:
1) Membuat timeline (alokasi waktu) untuk menyelesaikan
proyek,
2) Membuat deadline (batas waktu akhir) penyelesaian
proyek,
3) Membawa peserta didik agar merencanakan cara yang
baru,
4) Membimbing peserta didik ketika mereka membuat cara
yang tidak berhubungan dengan proyek, dan
5)
Meminta peserta didik untuk
membuat penjelasan (alasan) tentang pemilihan suatu cara.
|
Memonitor
peserta didik dan kemajuan proyek
(Monitor the Students and the Progress of the Project)
|
a. Guru bertanggungjawab untuk melakukan monitor terhadap aktivitas peserta
didik selama menyelesaikan proyek.
b.
Monitoring dilakukan dengan cara memfasilitasi
peserta didik pada setiap proses. Dengan
kata lain guru berperan menjadi mentor bagi aktivitas peserta didik.
c. Guru melakukan
monitoring dengan memfasilitasi peserta didik pada setiap proses.
d. Agar mempermudah
proses monitoring, dibuat sebuah rubrik yang dapat merekam keseluruhan
aktivitas yang penting.
|
Menguji
Hasil
(Assess the Outcome)
|
a.
Guru melakukan penilaian terhadap produk berupa
dokumen tulisan dan tayangan. Paparan tulisan dan tayangan dinilai melalui
kegiatan showcase/unjuk kasus.
b.
Penilaian dilakukan untuk membantu guru dalam
mengukur ketercapaian standar, berperan dalam mengevaluasi kemajuan
masing-masing peserta didik, memberi umpan balik tentang tingkat pemahaman
yang sudah dicapai peserta didik, membantu guru dalam menyusun strategi
pembelajaran berikutnya.
|
Mengevaluasi
Pengalaman
(Evaluate the Experience)
|
a. Pada akhir
pembelajaran, guru dan peserta didik melakukan refleksi terhadap aktivitas
dan hasil proyek yang sudah dijalankan. Proses refleksi dilakukan baik secara
individu maupun kelompok.
b. Peserta didik
menyampaikan perasaan dan pendapat setelah mengikuti pembelajaran
(merefleksi).
|
d.
Penilaian
1.
Penilaian Sikap
Penilaian
dilakukan dengan observasi. Dalam observasi ini misalnya dilihat aktivitas dan
tingkat perhatian, kerjasama peserta didik pada saat pelaksanaan proyek
berlangsung, kemampuan menyampaikan argumentasi/menjawab pertanyaan serta aspek
kerja sama kelompok.
2.
Penilaian Pengetahuan
Penilaian
pengetahuan dilakukan dalam bentuk penugasan, peserta didik untuk mengumpulkan
data selama observasi proyek kewarganegaraan
3.
Penilaian Keterampilan
Penilaian
ini dilakukan guru dengan melihat kemampuan peserta didik dalam
mengkomunikasikan hasil Proyek Kewarganegaraan termasuk laporan portopolio,
dengan bentuk sebagai berikut :
Rubrik Penilaian
Proyek
No
|
Tahapan
|
Skor
|
1
|
Perencanaan
·
Menyiapkan
alat
·
Menyiapkan
bahan
|
1-5
|
2
|
Pengumpulan data
·
Mencatat
hasil pengamatan
·
Data
sesuai dengan hasil pengamatan
|
1-10
|
3
|
Pengorganisasian data
·
Mengelompokkan data berdasarkan jenis indikator buatan
|
1-5
|
4
|
Pengolahan data
·
Menetapkan
jenis indikator buatan
|
1-5
|
5
|
Penyajian data
·
Membuat
laporan tertulis
·
Mempresentasikan
hasil pengamatan
|
1-10
|
Jumlah skor
|
5-35
|
A.
Pilihan Ganda
Pilihlah salah satu
jawaban yang dianggap paling benar !
1.
Pada
hakikatnya kebhinekaan yang terjadi di Indonesia merupakan sebuah potensi
sekaligus tantangan. Dikatakan sebagai sebuah potensi, karena …
a. mudah tumbuhnya
perasaan kedaerah yang amat sempit
b. membuat penduduk
Indonesia berbeda pendapat yang lepas kendali,
c.
dapat
menjadi ledakan yang akan mengancam integrasi nasional
d. dapat menjadi ledakan
yang akan mengancam persatuan dan kesatuan bangsa.
e.
memiliki
kekayaan yang melimpah baik kekayaan alam maupun kekayaan budaya
2.
Kebhinekaan
bangsa Indonesia juga merupakan sebuah tantangan bahkan ancaman, karena dengan
adanya kebhinekaan …
a. mudah tumbuhnya
perasaan kedaerah yang amat sempit
b. membuat penduduk
Indonesia berbeda pendapat yang lepas kendali,
c.
dapat
menjadi ledakan yang akan mengancam integrasi nasional
d. dapat menjadi ledakan
yang akan mengancam persatuan dan kesatuan bangsa.
e.
membuat
bangsa Indonesia bangsa yang besar karena memiliki kekayaan yang
melimpah
3.
Posisi negara
Indonesia yang berada
di tengah-tengah dunia
dimana dilewati garis khatulistiwa, diapit oleh dua benua yaitu Asia
dan Australia, serta berada diantara dua
samudera yaitu Samudera
Hindia dan Pasifik,
jika ditinjau dari aspek penduduk berada diantara …
a. idiologi
komunisme di utara dan liberalisme di selatan
b. kebuadayaan timur di utara dan kebudayaan barat di selatan
c.
sistem ekonomi
sosialis di utara
dan sistem ekonomi kapitalis di selatan
d.
daerah berpenduduk padat di utara dan
daerah berpenduduk jarang di selatan.
e.
demokrasi
rakyat di utara (Asia daratan bagian utara) dan demokrasi liberal di selatan
4.
Posisi negara
Indonesia dimana dilewati
garis khatulistiwa, diapit oleh dua benua
dan dua samudera , jika
ditinjau dari aspek kebudayaan dunia adalah …
a. terletak antara
idiologi komunisme di utara dan liberalisme di selatan
b. berada diantara kebuadayaan timur di utara dan kebudayaan barat di selatan
c.
berada diantara
daerah berpenduduk padat di utara dan
daerah berpenduduk jarang di selatan.
d. berada diantara
sistem ekonomi sosialis
di utara dan sistem ekonomi kapitalis di selatan
e.
berada
diantara demokrasi rakyat di utara (Asia daratan bagian utara) dan demokrasi
liberal di selatan
5.
Posisi negara
Indonesia dimana dilewati
garis khatulistiwa, diapit oleh dua benua
dan dua samudera , jika
ditinjau dari aspek Ideologi, dimana Ideologi Pancasila berada diantara …
a. idiologi
komunisme di utara dan liberalisme di selatan
b. kebuadayaan timur di utara dan kebudayaan barat di selatan
c.
daerah berpenduduk padat di utara dan
daerah berpenduduk jarang di selatan.
d. sistem ekonomi
sosialis di utara
dan sistem ekonomi kapitalis di selatan
e. demokrasi
rakyat di utara (Asia daratan bagian utara) dan demokrasi liberal di selatan
6.
Posisi negara
Indonesia dimana dilewati
garis khatulistiwa, diapit oleh dua benua
dan dua samudera , jika
ditinjau dari aspek Sistem pertahanan dan keamanan, dimana Sistem pertahanan dan keamanan
Indonesia berada diantara …
a.
kebuadayaan timur di utara dan kebudayaan barat di selatan
b.
sistem ekonomi
sosialis di utara
dan sistem ekonomi kapitalis di selatan
c.
daerah berpenduduk padat di utara dan
daerah berpenduduk jarang di selatan.
d.
demokrasi
rakyat di utara (Asia daratan bagian utara) dan demokrasi liberal di selatan
e.
sistem
pertahanan continental di utara dan sistem pertahanan maritim di barat, selatan
dan timur
7.
Posisi negara
Indonesia dimana dilewati
garis khatulistiwa, diapit oleh dua benua
dan dua samudera, jika ditinjau dari aspek demokrasi, dimana demokrasi Pancasila berada diantara …
a.
kebuadayaan timur di utara dan kebudayaan barat di selatan
b.
sistem ekonomi
sosialis di utara
dan sistem ekonomi kapitalis di selatan
c.
daerah berpenduduk padat di utara dan
daerah berpenduduk jarang di selatan.
d.
demokrasi
rakyat di utara (Asia daratan bagian utara) dan demokrasi liberal di selatan
e.
sistem
pertahanan continental di utara dan sistem pertahanan maritim di barat, selatan
dan timur
8.
Usaha pertahanan
dan keamanan negara dalam rangka mengatasi ancaman yang datang
dari luar dilaksanakan melalui
…
a.
sistem pertahanan sipil
b.
sistem keamanan oleh Polri
c.
sistem pertahanan negara oleh TNI
d.
mobilisasi segenap angkatan perang yang ada
e.
sistem
pertahanan dan keamanan rakyat semesta
a.
kekuatan
pertahanan dilaksanakan secara menyebar di seluruh wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia
9.
Sistem
ekonomi kerakyatan merupakan senjata ampuh untuk melumpuhkan ancaman
di bidang ekonomi dan memperkuat kemandirian bangsal. Untuk
mewujudkan hal tersebut dapat dilakukan dengan, kecuali …
a.
Mempererat kerjasama dengan sesama negara berkembang
b.
Sistem
ekonomi dikembangkan untuk memperkuat produksi domestik
c.
Diadakan perekonomian
yang berorientasi pada
kesejahteraan rakyat.
d.
Tidak
bergantung pada badan-badan multilateral seperti pada IMF, Bank Dunia dan WTO.
e.
Memperkuat
kepercayaan rakyat dengan cara menegakkan pemerintahan yang bersih dan
berwibawa.
10. Pancasila dapat
dijadikan sarana dalam menghadapi pengaruh dari luar yang dapat membahayakan
kelangsungan hidup sosial budaya,
bangsa Indonesia, dalam bentuk …
a.
Wahana pengintegrasian seluruh unsur kebudayaan
nasional dan kebudayaan yang berasal dari luar
b.
Filter terhadap budaya negatif yang akan masuk dan
menyesuaikannya dengan sendi-sendi budaya nasional
c.
Sarana untuk memadukan dan menyatukan seluruh unsur
budaya luar yang masuk yang menguntungkan Negara
d. Penyaring
tehadap budaya-budaya yang menguntungkan secara
ekonomi dan berdampak pada ekonomi rakyat
e. Pemersatu budaya luar yang masuk dengan budaya nasional yang bersifat
dinamis dan memperkaya kebudayaan nasional
B. Uraian
Jawablah
pertanyaan dibawah ini dengan singkat dan jelas !
1.
Pada
hakikatnya Kebhinekaan bangsa Indonesia merupakan rahmat Allah SWT
sekaligus merupakan sebuah potensi
sekaligus tantangan bagi bangsa Indonesia. Jelaskan maksud pernyataan tersebut
!
2.
Ancaman
militer pada hakikatnya berkaitan dengan
ancaman
di bidang pertahanan dan keamanan. Jelaskan dan berikan
contoh terkait dengan ancaman di bidang militer !
3.
Agresi
suatu negara yang mengancam kedaulatan suatu negara, keutuhan
wilayah, dan keselamatan segenap bangsa Indonesia mempunyai bentuk- bentuk
mulai dari yang berskala paling besar sampai dengan yang terendah.
Jelaskan dan berikan contoh
bentuk agresi yang berskala paling besar yang pernah dialami bangsa Indonesia !
4.
Ancaman
non-militer pada hakikatnya disebabkan oleh pengaruh negatif
dari globalisasi. Jelaskan hubungan ancaman non militer dengan
pengaruh globalisasi !
5.
Pada hakikatnya ancaman dalam kebhinnekaan yang berdimensi politik dan bersumber
dari dalam negeri dapat berupa pengerahan massa dan sparatisme. Jelaskan maksud pernyataan tersebut !
Aspek Penilaian
|
Nilai
Rata-rata
|
Komentar
Guru
|
Komentar
Orang Tua
|
Pengetahuan
|
|
|
|
Keterampilan
|
|
||
Sikap
|
|
||
Paraf/Tanda tangan
|
|
|
Pilihlah salah satu jawaban yang
dianggap paling benar !
1.
Pada dasarnya konsep Integrasi nasional secara politis
mengandung arti ....
a.
Proses
menyelaraskan unsur-unsur negara sehingga mencapai satu kesatuan
b.
Proses
penyatuan berbagai budaya daerah menuju kesatuan kebudayaan nasional
c.
Proses
menyerasikan unsur-unsur sosial politik dalam kesatuan wilayah nasional
d.
Penyatuan
berbagai kelompok budaya dan sosial dalam kesatuan wilayah nasional yang
membentuk suatu identitas nasional
e.
Proses
penyesuaian di antara unsur-unsur kebudayaan yang berbeda sehingga mencapai
suatu keserasian fungsi dalam kehidupan.
2.
Dibawah
ini yang bukan merupakan faktor pendorong tercapainya integrasi nasional
adalah......
a.
Adanya
tekad serta keinginan untuk bersatu dikalangan bangsa Indonesia
b.
Adanya
rasa senasib dan seperjuangan yang diakibatkan oleh faktor sejarah
c.
Adanya
jiwa dan semangat gotong royong, solidaritas dan toleransi keagamaan yang kuat
d.
Adanya
ancaman dari luar yang menyebabkan munculnya semangat nasionalisme dikalangan
bangsa Indonesia
e.
Adanya
ideologi nasional yang tercermin dalam simbol negara yaitu garuda pancasila dan
semboyan bhinneka Tunggal ika
3.
Dibawah
ini yang merupakan faktor pendukung
tercapainya integrasi nasional adalah......
a.
Adanya
tekad serta keinginan untuk bersatu dikalangan bangsa Indonesia
b.
Adanya
rasa senasib dan seperjuangan yang diakibatkan oleh faktor sejarah
c.
Adanya
semangat persatuan dan kesatuan bangsa, bahasa dan tanah air Indonesia
d.
Adanya
ancaman dari luar yang menyebabkan munculnya semangat nasionalisme dikalangan
bangsa Indonesia
e.
Adanya
ideologi nasional yang tercermin dalam simbol negara yaitu garuda pancasila dan
semboyan bhinneka Tunggal ika
4.
Keberagaman
harus membentuk masyarakat Indonesia yang memiliki toleransi dan sikap saling
menghargai. Oleh karena itu diperlukan adanya.....
a.
Komitmen
persatuan bangsa dalam keberagaman
b.
Komitmen
untuk membangun daerahnya masing-masing
c.
Komitmen
untuk mensejahterakan rakyat di daerah tertinggal
d.
Komitmen
untuk memajukan daerahnya dalam bingkai persatuan
e.
Komitmen
persatuan antara sesama umat seagama dengan semangat ukhuwah
5.
Persatuan
dalam keberagaman harus dipahami oleh setiap warga masyarakat agar dapat
mewujudkan hal-hal berikut ini, kecuali....
a.
Pembangunan
berjalan lancar
b.
Pergaulan
antar sesama yang lebih akrab
c.
Kehidupan
yang serasi, selaras dan seimbang
d.
Perbedaan
yang ada tidak menjadi sumber masalah
e.
Terbentuknya
satu masyarakat yang sama ras, agama, suku dan bahasa
6.
Persatuan
dan kesatuan bangsa sangat penting bagi bangsa Indonesia, hal itu karena....
a.
Bangsa
Indonesia adalah bangsa yang toleransi
b.
Bangsa
Indonesia adalah bangsa yang beragam
c.
Bangsa
Indonesia memiliki semboyan bhinneka tunggal ika
d.
Pengalaman
sejarah Bangsa Indonesia pernah dijajah oleh bangsa barat selama 350 tahun.
e.
Dengan
persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang majemuk akan menjadi kokoh dan
kuat
7.
Momentum
yang merupakan konsensus nasional yang merupakan konsep integrasi bangsa
Indonesia menjadi suatu bangsa yang resmi dan berdaulat adalah…
a.
Sumpah
Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928.
b.
Proklamasi
Kemerdekaan 17 Agustus 1945
c.
Penetapan
Pancasila pada tanggal 17 Agustus 1945
d.
Penetapan
UUD NRI Tahun 1945 pada tanggal 17 Agustus 1945
e.
Dimasukannya
Burung Garuda sebagai Lambang Negara Republik Indonesia
8.
Pada
dasarnya integrasi nasional ini sebagai proses penyatuan suatu bangsa yang
mencakup semua aspek kehidupannya, yaitu aspek sosial, politik, ekonomi, dan
budaya. Integrasi juga meliputi aspek vertikal dan horizonntal. Pernyataan
tersebut dikemukakan oleh …
a.
John
Locke
b.
Myron
Weiner
c.
Howard
Wriggins
d.
Nazaruddin
Sjamsuddin
e.
J.
Soedjati Djiwandono
9.
Dibawah
ini adalah merupakan salah satu syarat keberhasilan suatu integrasi pada
suatu Negara, kecuali …
a.
Nilai-nilai
sosial dijadikan aturan baku dalam melangsungkan proses integrasi sosial.
b.
Norma-norma
dijadikan aturan baku dalam melangsungkan proses integrasi sosial.
c.
Adanya
konsensus
nasional dalam rangka kepemimpinan nasional yang otoritarian
d.
Anggota-anggota
masyarakat merasa bahwa mereka berhasil saling mengisi kebutuhan-kebutuhan satu
dengan lainnya.
e.
Terciptanya
kesepakatan (konsensus) bersama mengenai norma-norma dan nilai-nilai sosial yang
dilestarikan dan dijadikan pedoman.
10. Dibawah ini merupakan
pernyataan yang menunjukan hubungan antara integrasi nasional dengan
pelanggaran hak dan kewajiban …
a.
Pelanggaran
haknya orang akan menyebabkan terjadinya disintegrasi sehingga orang yang
haknnya dilanggar kemungkinan tidak akan menjalankan haknya
b.
Pelanggaran
hak orang akan menyebabkan terjadinya disintegrasi sehingga orang yang haknya
dilanggar kemungkinan tidak akan menjalankan haknya
c.
Pelanggaran
hak orang akan menyebabkan terjadinya disintegrasi sehingga orang yang haknya
dilanggar kemungkinan tidak akan menjalankan kewajibannya.
d.
Pelanggaran
kewajiban orang akan menyebabkan terjadinya disintegrasi sehingga orang yang
kwajibannya dilanggar kemungkinan tidak akan menjalankan haknya
e.
Pelanggaran
kewajiban orang akan menyebabkan terjadinya disintegrasi sehingga orang yang
kwajibannya dilanggar kemungkinan tidak akan menjalankan kewajibannya
11. Upaya yang dapat
dilakukan untuk mencapai integrasi nasional dapat dilakukan dengan cara …
a.
menjaga
keselarasan antarbudaya
b.
menjaga
keselarasan antar kelompok masyarakat tertentu
c.
menjaga
keserasian antara masyarakat dan pemerintah yang bekuasa
d.
menjaga
keserasian antar internal budaya dalam kelompok masyarakat tertentu
e.
menjaga
keserasian dan keselarasan antar penganut agama dalam kelompok masyarakat
12. Selain ancaman dalam bidang militer, sebagai bangsa yang majemuk kita
harus mewaspadai adanya ancaman di bidang ekonomi dalam arti negara beserta aparatur negara bersifat
dominan dan mematikan potensi dan daya kreasi unit-unit ekonomi di luar sektor
negara, yang dikenal dengan …
a.
Sistem
etatisme,
b.
Sistem monopoli
c.
Sistem oligopoly
d.
Sistem markantilisme
e.
Sistem
Free fight liberalism,
13. Suatu usaha yang
bersifat mengubah atau merombak kebijaksanaan yang dilakukan secara konsepsional
melalui tindak kriminal dan politis, dinamakan …
a.
Ancaman
b.
Tantangan
c.
Hambatan
d.
Gangguan
e.
Dorongan
14.
Pasal
30 Ayat (1) dan (2) UUD NRI Tahun 1945 menyatakan
bahwa tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan
keamanan Negara yang dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan keamanan rakyat
semesta, dengan komponen utama, yaitu …
a.
Masyarakat
b.
TNI dan Polri
c.
Tentara Nasional Indonesia
d.
Kepolisian Republik Indonesia
e.
Pertahanan Sipil
15. Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 3 Tahun
2002 tentang Pertahanan Negara, Ayat 2, menyebutkan bahwa Keikutsertaan warga
negara dalam upaya bela
negara diselenggarakan melalui beberapa program, kecuali …
a.
pendidikan Kewarganegaraan
b.
pelatihan dasar kemiliteran
c.
pengabdian sesuai dengan profesi
d.
Sistem pertahananan dan keamanan rakyat semesta
e.
pengabdian sebagai prajurit TNI secara sukarela
atau wajib
16. Pada hakikatnya
kebhinekaan yang terjadi di Indonesia merupakan sebuah potensi sekaligus
tantangan. Dikatakan sebagai sebuah potensi, karena …
a.
mudah
tumbuhnya perasaan kedaerah yang amat sempit
b.
membuat
penduduk Indonesia berbeda pendapat yang lepas kendali,
c.
dapat
menjadi ledakan yang akan mengancam integrasi nasional
d.
dapat
menjadi ledakan yang akan mengancam persatuan dan kesatuan bangsa.
e.
memiliki
kekayaan yang melimpah baik kekayaan alam maupun kekayaan budaya
17.
Posisi negara
Indonesia dimana dilewati
garis khatulistiwa, diapit oleh dua benua
dan dua samudera , jika
ditinjau dari aspek kebudayaan dunia adalah …
a.
terletak antara
idiologi komunisme di utara dan liberalisme di selatan
b.
berada diantara kebuadayaan timur di utara dan kebudayaan barat di selatan
c.
berada diantara
daerah berpenduduk padat di utara dan
daerah berpenduduk jarang di selatan.
d.
berada diantara
sistem ekonomi sosialis
di utara dan sistem ekonomi kapitalis di selatan
e.
berada
diantara demokrasi rakyat di utara (Asia daratan bagian utara) dan demokrasi
liberal di selatan
18.
Posisi negara
Indonesia dimana dilewati
garis khatulistiwa, diapit oleh dua benua
dan dua samudera , jika
ditinjau dari aspek demokrasi,
dimana demokrasi Pancasila berada diantara …
a.
kebuadayaan timur di utara dan kebudayaan barat di selatan
b.
sistem ekonomi
sosialis di utara
dan sistem ekonomi kapitalis di selatan
c.
daerah berpenduduk padat di utara dan
daerah berpenduduk jarang di selatan.
d.
demokrasi
rakyat di utara (Asia daratan bagian utara) dan demokrasi liberal di selatan
e.
sistem
pertahanan continental di utara dan sistem pertahanan maritim di barat, selatan
dan timur
19.
Pemberontakan
bersenjata melawan pemerintah Indonesia yang sah merupakan bentuk ancaman
militer yang dapat merongrong …
a.
kewibawaan
negara
b.
Kerukunan antar umat beragama
c.
keselamatan masyarakat pedesaan
d.
keselamatan masyarakat perkotaan
e.
kehormatan pemimpin partai politik
20.
Dibawah ini adalah tempat yang harus dilindungi dari aksi sabotase, yaitu
…
a.
objek-objek
vital nasional dan instalasi strategis
b.
daerah yang menjadi pusat hiburan masyarakat
c.
daerah wisata pantai ancol dan pantai laut selatan
d.
objek-objek wisata pegunungan dan agro industri
e.
objek-objek hiburan nasional yang menjadi ikon daerah
21.
Dibawah ini merupakan gangguan keamanan laut yang
mengganggu mengancam aspek ekonomi nasional, yaitu …
a.
Terorisme
b.
Illegal loging
c.
Illegal fishing
d.
Global warming
e.
White coral crime
22. Ancaman yang berdimensi
politik yang bersumber dari dalam negeri dalam bentuk pola perjuangan tidak bersenjata dan sering
ditempuh untuk menarik simpati masyaraka adalah …
a.
memobilisasi masyarakat untuk mendatangi kantor
pemerintahan
b.
menggalang
kekuatan politik untuk melemahkan kekuasaan pemerintah
c.
pengerahan
massa untuk menolak hasil pilkada yang dianggap tidak netral
d.
menolak salah satu pasangan calon pemenang pemilu yang
ditetapkan KPU
e.
menggalang dukungan masyarakat untuk mendukung salah
satu pasangan calon
23. Dibawah ini merupakan
pengaruh negatif globalisasi social budaya yang dapat menjadi ancaman
kedaulatan Indonesia khususnya dalam bidang social budaya, yaitu …
a.
Indonesia
akan dibanjiri oleh barang-barang dari luar .
b.
sektor-sektor
ekonomi rakyat yang diberikan subsidi semakin berkurang
c.
cepat
atau lambat perekonomian negara kita akan dikuasai oleh pihak asing
d.
memudarnya
semangat gotong royong, solidaritas, dan kesetiakawanan social
e.
timbulnya kesenjangan
sosial yang tajam
sebagai akibat persaingan bebas.
24. Ancaman dari luar
timbul sebagai akibat dari pengaruh negatif globalisasi, diantaranya yaitu Gaya
hidup dimana kenikmatan pribadi dianggap sebagai suatu nilai hidup tertinggi
dan membuat manusia suka memaksakan diri
untuk mencapai kepuasan dan kenikmatan pribadinya meskipun harus melanggar
norma-norma yang berlaku di masyarakat dinamakan …
a.
liberalisme
b.
hedonisme
c.
westernisasi
d.
konsumerisme
e.
indivudualisme
25. Dampak negatif
globalisasi dibidang social budaya dalam bentuk meniru model pakain yang biasa
dipakai orang-orang barat yang sebenarnya bertentangan dengan nilai dan
norma-norma yang berlaku misalnya memakai rok mini, lelaki memakai
anting-anting …
a.
liberalisme
b.
hedonisme
c.
westernisasi
d.
konsumerisme
e.
indivudualisme
26. Dalam sistem
pertahanan dan keamanan negara yang bersifat semesta bercirikan kerakyatan
adalah …
a.
seluruh
sumber daya nasional didayagunakan bagi upaya pertahanan.
b.
seluruh
sumber daya manusia dan alam didayagunakan bagi upaya
pertahanan.
c.
orientasi
pertahanan dan kemanan negara diabdikan oleh dan untuk kepentingan seluruh
rakyat
d.
kekuatan
pertahanan dilaksanakan secara menyebar sesuai dengan kondisi geografis sebagai
negara kepulauan.
e.
kekuatan
pertahanan dilaksanakan secara menyebar di seluruh wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia
27. Sistem pertahanan dan
keamanan negara dimana gelar kekuatan pertahanan dilaksanakan secara menyebar
di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, sesuai dengan kondisi
geografis sebagai negara kepulauan adalah ciri dari …
a.
Kerakyatan
b.
Kesemestaan
c.
Kewilayahan
d.
Sishankamrata
e.
Alutsista Negara
28. Berikut adalah yang
bukan merupakan strategi dalam mengatasi ancaman di Bidang Politik adalah …
a.
Mengembangkan
demokrasi politik.
b.
Mengaktifkan
masyarakat sipil dalam arena politik.
c.
Mengadakan
reformasi lembaga-lembaga politik
d.
Meningkatkan daya beli masyarakat melalui program Jaringan Pengaman Sosial
e.
Memperkuat
kepercayaan rakyat dengan cara menegakkan pemerintahan yang bersih dan
berwibawa.
29. Sistem ekonomi
kerakyatan merupakan senjata ampuh untuk melumpuhkan ancaman
di bidang ekonomi dan memperkuat kemandirian bangsal. Untuk mewujudkan hal tersebut dapat dilakukan
dengan …
a.
Mengembangkan
demokrasi politik.
b.
Mengaktifkan
masyarakat sipil dalam arena politik.
c.
Mengadakan
reformasi lembaga-lembaga politik
d.
perekonomian yang
berorientasi pada kesejahteraan
rakyat
e.
Memperkuat
kepercayaan rakyat dengan cara menegakkan pemerintahan yang bersih dan
berwibawa.
30. Pancasila dapat
dijadikan sarana dalam menghadapi pengaruh dari luar yang dapat membahayakan
kelangsungan hidup sosial budaya,
bangsa Indonesia, dalam bentuk …
a.
Wahana pengintegrasian seluruh unsur kebudayaan
nasional dan kebudayaan yang berasal dari luar
b.
Filter terhadap budaya negatif yang akan masuk dan
menyesuaikannya dengan sendi-sendi budaya nasional
c.
Sarana untuk memadukan dan menyatukan seluruh unsur
budaya luar yang masuk yang menguntungkan Negara
d. Penyaring
tehadap budaya-budaya yang menguntungkan secara ekonomi dan berdampak pada
ekonomi rakyat
e. Pemersatu budaya luar yang masuk dengan budaya nasional yang bersifat
dinamis dan memperkaya kebudayaan nasional
Tidak ada komentar:
Posting Komentar