SUGESTI

Drs. RANU WIDODO : "BERBAGI ITU INDAH,DI SINI BISA ANDA TEMUKAN MATERI PKn KLAS X, XI dan XII, DOWLOAD MIDI UNTUK KARAOKE DAN SEBAGAINYA. SELAMAT BERGABUNG DENGAN KAMI. BERBAGI ITU INDAH"

Fungsi dan peran Pancasila dalam kehidupan bangsa dan negara Indonesia

 Sejarah lahirnya Pancasila sebagai Dasar Negara

Pada tanggal 7 September 1944,  Perdana Menter!  Koiso memberikan janji akan menghadiahkan kemerdekaan  pada Indonesia   kelak  di  kemudian  hari.  Untuk mempersiapkan   segala  sesuatu yang berkaitan dengan pemberian  janji kemerdekaan, pemerintah Jepang membentuk sebuah badan yang diberi  nama Dokuritsu Junbi Cosakai atau Sadan Penyelidik  Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia  (SPUPKI).   Sadan ini  beranggotakan 60 orang ditambah 3 orang ketua,  salah satunya adalah lchibangase  (tokoh dari Jepang yang mewakili pemerintah  Jepang).  Sementara itu, Dr. K.R.T.  Radjiman Wedyodiningrat  dan R.P.  Suroso ditunjuk  untuk mewakili  pemerintah  Indonesia.        

.       Pada tanggal 28 Mei 1945,  BPUPKI  dilantik oleh  Letnan Jenderal  Kumakichi   Harada, seorang Panglima Tentara Keenam Selas Jepang di Jawa. Tugas SPUPKI adalah menyelenggarakan pemeriksaan dasar tentang hal-hal  penting,  rancangan-rancangan,  dan penyelidikan yang berhubungan dengan usaha mendirikan  negara Indonesia  merdeka yang baru.

BPUPKI  aktif dari tanggal 28 Mei-17  Juli 1945 dengan dua kali  masa persidangan,  yaitu sidang pertama tanggal  28 Mei-1  Juni  1945  dan sidang kedua tanggal 10-17 Juli 1945.   SPUPKI telah  me- nyelesaikan  tugasnya dengan terciptanya karya besar yang bersifat monumental dalam sejarah nasional, yaitu dasar negara dan bentuk negara.

Perumusan dasar negara dilakukan  pada persidangan pertama SPUPKI  tanggal 28 Mei-1  Juni

1945.  Pada masa persidangan  pertama,  beberapa anggota  SPUPKI  mengemukakan  pendapatnya tentang pembentukan dasar negara, yaitu Mr.  Muhammad Yamin,  Prof. Dr. Suporno, dan Ir.  soekamo.

Mr. Muhammad Yamin mendapatkan  giliran pertarna untuk mengemukakan pendapatnya tentang konsep pembentukan dasar negara pada tanggal 29 Mei  1945.  Pendapat Mr.  Muhammad Yamin  yang disampaikannya  dalam pidato  pada sidang SPUPKI,  yaitu sebagai berikut.

1 .    Peri kebangsaan

2.     Perikemanusiaan

3.     Peri ketuhanan

4.     Peri  kerakyatan


Dua hari kemudian  pada t~nggal   31  Mei  1945,   Prof.  Dr.  Supomo  mengajuka dasar-dasar  negara untuk  Indonesia    merdeka,   yaitu   sebagai  berikut.

1 .•        Persatuan

2.     Kekeluargaan

3.     Keseimbanga lahir   dan batin

4.     Musyawarah

5.      Keadilan  rakyat

Keesokan   harinya  pada tanggal   1  Juni  1945,   Ir.  Soekarno  juga mengucapkan   pidatonya.    Pidato Ir.  Soekarn pada  tanggal    Juni  1945   tersebut   dikenal  dengan  peristiw lahirnya    istilah   Pancasila, Ir.  Soekamo  mengemukakan    rumusan  lima  dasar  negara  Indonesia,     yaitu  sebagai  berikut.

1.         Kebangsaan

2.     lnternasionalisme    atau perikemanusiaan.

3.     MLifakat atau demokrasi.

4.      Kesejahteraan   sosial.     ·

5.   .  Ketuhanan  Yang  Maha  Esa.

Dengan  berakhirnya  rapat pada tanggal    Juni  1945,   maka berakhir  pula sidang   pertama  BPUPKI. Setelah    itu,  BPUPKI  menjalanl   masa reses.   Namun,   sebelum   memasuki    masa  reses dibentuklah    panltia kecil  yang diketuai   Ir.  Soekarno.    Panitia ini bertugas  untuk menampung  saran,  usul,   dan berbagai   konsep dari para anggota.  Panitia   kecil lni pun mengadaka pertemuan  dengan  anggota  BPUPKI  yang  lainnya pada  tanggal   22 Juni   1945.    Hasil  pertemuan   untuk  menyepakati   dibentuknya    panitla    dengan  anggota sembila orang  sehingga    disebut   Panitia  Sembilan.     Panitia  Sembila ini  bertugas   untuk  menyusun rumusan  dasar  negara  berdasarkan   pemandanga umum anggota.

Akhirnya,    Paniti Semblla berhasil  menyusun   suatu  rumusan  yang  menggambarkan    maksud dan tujuan  pembentuka negara  Indonesi merdeka Hasil  kerja  Panitia  Sembilan  oleh Mr. Muhammad Yamin  diberi  nama  Piagam  Jakarta,  yang  rumusan    dasarnya  berisi  sebagai  berikut.

1.         Ketuhanan  dengan  kewajiban    menjalankan   syariat  Islam   bagi pemeluk-pemeluknya.

2.      Kemanusiaan     yang  adil  dan beradab.

3.

Persatuan  Indonesia.

 

4.

Kerakyatan  yang dipimpin  oleh hlkmat   kebijaksanaan    dalam  permusyawaratan

perwakilan.

5.

Keadilan  sosial  bagi   seluruh  rakyat  Indonesia.

 

Sidang  kedua  BPUPKI  dilanjutka pada tanggal  14 Juli  1·945  dengan  menerima  laporan   Panitia

Perancang  UUD.   Ir. Soekamo  selaku ketua Panitia   Perancang  UUD melaporkan  tiga  hasil sebagai   berikut.

1.           Pernyataan  Indonesia   merdeka.

2.     Pembukaan  undang-undan dasar.

3.      Undang-undang   dasarnya  sendiri  (batang  tubuhnya).

Pada tanggal    15  Juli   1945,    BPUPKI    kembali    bersidang   untuk  membicarakan    rancanga UUD, sedangkan   tanggal   16  Juli  1945  BPUPKI  menerima  secara  bulat   rancanga UUD.   Dengan  demikian, tugas  dari  BPUPKI   untuk  menyiapkan    dasar  negara  Indonesia     merdek telah   selesai.   Oleh  karena itu,  BPUPKI  dibubarkan.     Namun,   para anggota  mengusulkan     pembentukan    PPKI  (Panitia  Persiapan Kemerdekaan    Indonesia)    pada  tanggal   7 Agustu 1945.   Walaupun   begitu,   PPKI  baru dapat  bekerja pada tanggal  18 Agustus   1945.   Sidang  PPKI pertama  dilaksanakan     di Pejambon.    Terdapat  perubahan kalimat  sila pertama  pada  Piagam  Jakarta.

Pada sidang   PPKI tersebut  disahkan   antara  lain  sebagai  berikut.

1.            Penetapan  dan pengesaha Pembukaan   UUD Negara  Republik   Indonesia    Tahun  1945.

2.      Penetapan  dan pengesaha UUD 1945   yang terdiri   dari sebagai   berikut.

a.      Pembukaan  UUD 1945 yang terdiri  dari  empat alinea,    khusus pada alinea 4 tercantum  Pancasila sebagaidasarnegara.

b.      Batang  Tubuh  UUD Negara  Republik  Indonesia   Tahun  1945   terdiri  dari   16 bab,   37 pasal,   dan

4 pasal  Aturan  Peralihan  serta  2 ayat Aturan Tambaha (sebelum  proses  amandemen). c.     Penjelasan  UUD  Negara  Republik  Indonesia   Tahun  1945.

3.      Pemilihan     Ir.  Soekarno  sebagai  presiden   dan Drs.  Mohammad   Hatta sebagai  wakil  presiden.


Sebagai  tlasar  negara,   Pancasila   menjadi  asas bagi hukum tata  negara  Indonesia.   Hal  itu  dapat terlihat  dalam  keterkaitan  sila-sila   Pancasila  dengan  pasal-pasal   dalam  konstitusi  negara.   ·

1.   SilKetuhanan YangMahEsa

Sila ini  memiliki keterkaitan dengan pasal 29 UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Sila pertama ini memberikanjaminan kemerdekaan bagi rakyat Indonesia  untuk memeluk agamanya dan beribadat sesuaj agamanya. Dengan jaminan ini, pemerintah dan alat perlenqkapan negara yang lain dapat mengatur urusan beragama penduduk.

Dalam bidang eksekutif,  pemerintah membentuk Departemen Agama untuk mengatur segala

persoalan agama di Indonesia.  Pemerintah juga menetapkan UU No. 1  Tahun 1974  tentang per- kawinan. Adapun bidang yudikatif, pemerintah membentuk pengadilan agama sebagai realisasi dari sila Ketuhanan Yang Maha Esa.

2. Sila Kemanusiaan yang adil danberadap


D
alam  konstitusi,  sila ini  terdapat dalam pasal  34.  Pasal 34 menjadi  landasan  konstitusional bagi  berdirinya  lembaga-lembaga   sosial,  seperti panti asuhan, panti wreda, pan rumah singgah. Pemerintah pun membentuk satu departemen,  yaitu Departemen Sosial untuk menangani masalah yang berkaitan dengan sila  Kemanusiaan yang adil dan beradab.                                    ·

3.     Sila Persatuan Indonesia

Sila ini disebut  sebagai asas kebangsaan. Asas kebangsaan dapat terlihat  dengan  adanya undang-undang  tentang kewarqaneqaraan, penggunaan hukum nasional Indonesia, serta perilaku mencintai  dan membela tanah air dalam keadaan apa pun, baik dalam keadaan aman maupun terancam.


4.SilaKerakyatan yang DiplmploleHikmaKebijaksanaan dalaPermusyawarat  

   an/Perwakilan

Dalam konstitusi, sila ini terdapat dalam pasal  ayat (2). Makna dari sila ini adalah agar setiap nndakan dari pemerintah harus berdasarkan kemauan/kehendak rakyat. Semua kebijakan tersebut harus dipertanqqunqiawabkan oleh pemerintah kepada rakyat melalui par1emen.

5. Slla Keadillan sosial bagi Seluruh RakyatIndonesia

Dalam konstitusi, sila ini terdapat dalam pasal 33. Sila ini menjadi landasan konstitusional  bagi negara untuk menciptakan masyarakat yang adil dan makmur. 


Fungsi Pancasila

Pancasila adalah dasar negara Indonesia.  Oleh karena itu, Pancasila harus menjadi landasan pelaksana- an kehidupan berbangsa dan bernegara yang diimplementasikan dalam  penyelenggaraan negara atau- pun kehidupan masyarakat sehari-hari.

1.      Fungsi  Pancasila

Secara umum, fungsi Pancasila sebagai dasar negara, pandangan hidup bangsa Indonesia,  jiwa bangsa Indonesia, kepribadian bangsa Indonesia, sumber tertib hukum tertinggi di Indonesia, falsatah hidup yang mempersatukan bangsa Indonesia, dan cita-cita serta tujuan bangsa Indonesia.

2.  Pancasila sebagal Dasar Negara

Bagi  sebuah negara, dasar negara memiliki kedudukan yang sangat panting, yaitu sebagai landasan fundamental,  pedoman, arahan, dan petunjuk yang mengatur bagaimana suatuneqara itu akan didirikan dan dijalankan, serta dijaga kelangsungannya. Dasar negara juga mengandung cita- cita, nilai-nilai, dan tujuan yang ingin  dicapai dari penyelenggaraan negara tersebut. Dasar negara ini menjadi pedoman tingkah laku bagi semua unsur negara, balk  rakyat, pejabat, maupun pemerintah semuanya harus tunduk pada pedoman dasar negara.

Secara umum, dasar negara memiliki tungsl yaitu sebagai dasar berdiri dan tegaknya negara, pemersatu bangsa, kegiatan penyelenggaraan negara, partisipasi warga negara, pergaulan antar- warga, dan sumber hukum nasional.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar