Pengertian Persatuan
Pada hakikatnya manusia adalah makhluk sosial, maka dari itu pasti
membutuhkan orang lain.
Seperti kita tahu, manusia jelas tidak mampu memenuhi segala kebutuhannya sendiri, untuk itu sesama manusia hendaknya saling rukun agar bisa melengkapi satu sama lain.
Kerukunan tersebut bisa tercermin dari kekompakan sesama manusia dalam menjaga persatuan dan kesatuan dalam berbagai aspek.
Supaya lebih jelas kita bisa mulai mempelajarinya dari pengertian persatuan dan kesatuan itu sendiri.
Persatuan berasal dari kata satu yang berarti utuh dan tidak terpecah-belah. Arti lebih luasnya yaitu berkumpulnya macam-macam corak dari berbagai kalangan,ras,budaya, dan adat istiadat dalam masyarakat yang bersatu dengan serasi.
Kesatuan merupakan hasil dari persatuan yang telah menjadi utuh. Maka dari itu persatuan dan kesatuan sangat erat hubungannya.
Persatuan bisa diartikan sebagai perkumpulan segala yang ada di dalam bangsa tersebut, baik yang suku, ras, budaya dan lain-lain.
Tahukah
kalian?
Setiap
sesuatu yang berharga pasti punya makna. Persatuan dan kesatuan adalah hal
penting yang harus dimiliki setiap bangsa.
Makna pokok tersebut antara lain, yaitu :
Menjaga
rasa persatuan dan kesatuan dengan menjalin rasa kebersamaan dan saling
melengkapi.
Menjalin
toleransi dan rasa kemanusiaan dengan hidup berdampingan secara harmonis
Menjalin
rasa kekeluargaan,persahabatan,saling tolong-menolong, dan rasa nasionalisme.
Sebagai sumber nilai, persatuan Indonesia
dapat dijabarkan antara lain
ü
Persatuan dan kesatuan dalam arti ideologis,
ekonomi, politik, sosial-budaya, dan keamanan.
ü
Manifestasi paham kebangsaan yang memberi tempat
bagi keragaman budaya atau etnis.
ü
Menghargai keseimbangan antara kepentingan
pribadi dan masyarakat.
ü
Menjunjung tinggi tradisi kejuangan dan kerelaan
untuk berkorban dan membela kehormatan bangsa dan Negara.
ü
Adanya nilai patriotik serta penghargaan rasa kebangsaan
sebagai realitas yang dinamis.
Nilai-Nilai tersebut meliputi
ü
Persatuan Indonesia adalah persatuan bangsa yang
mendiami wilayah Indonesia.
ü
Bangsa Indonesia adalah persatuan suku-suku
bangsa yang mendiami wilayah Indonesia.
ü
Pengakuan terhadap perbedaan suku bangsa (etnis)
dan kebudayaan bangsa yang memberikan arah dalam pembinaan kesatuan bangsa.
Kita juga harus bisa memahami nilai-nilai yang terdapat
dalam sebuah persatuan dan kesatuan.
Nilai-nilai itu adalah :
ü
Mempertahankan persatuan dan kesatuan wilayah
NKRI
ü
Meningkatkan semangat Bhinneka Tunggal Ika
ü
Mengisi kemerdekaan dengan kegiatan positif
ü
Toleransi
ü
Menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia
ü
Menerapkan rasa kekeluargaan
ü
Musyawarah dalam setiap pengambilan keputusan
ü
Bersikap adil
Prinsip-prinsip persatuan dan kesatuan dari
keberagaman di Indonesia adalah sebagai berikut :
a.
Prinsip Bhineka Tunggal Ika
Prinsip ini mengharuskan kita mengakui
bahwa bangsa Indonesia merupakan bangsa yang terdiri dari berbagai suku,
bahasa, agama dan adat kebiasaan yang majemuk. Hal ini mewajibkan kita bersatu
sebagai bangsa Indonesia.
b.
Prinsip Nasionalisme Indonesia Kita mencintai bangsa kita,
Tidak berarti bahwa kita
mengagung-agungkan bangsa kita sendiri. Nasionalisme Indonesia tidak berarti
bahwa kita merasa lebih unggul daripada bangsa lain. Kita tidak ingin
memaksakan kehendak kita kepada bangsa lain, sebab pandangan semacam ini hanya
mencelakakan kita. Selain tidak realistis, sikap seperti itu juga bertentangan
dengan sila Ketuhanan Yang Maha Esa dan Kemanusiaan yang adil dan beradab.
c.
Prinsip Kebebasan yang Bertanggungjawab
Manusia Indonesia adalah makhluk ciptaan
Tuhan Yang Maha Esa. Ia memiliki kebebasan dan tanggung jawab tertentu terhadap
dirinya, terhadap sesamanya dan dalam hubungannya dengan Tuhan Yang maha Esa.
d.
Prinsip Wawasan Nusantara
Dengan wawasan itu, kedudukan manusia
Indonesia ditempatkan dalam kerangka kesatuan politik, sosial, budaya, ekonomi,
serta pertahanan keamanan. Dengan wawasan itu manusia Indonesia merasa satu,
senasib sepenanggungan, sebangsa dan setanah air, serta mempunyai satu tekad
dalam mencapai cita-cita pembangunan nasional.
e.
Prinsip Persatuan Pembangunan untuk Mewujudkan Cita-cita Reformasi
Dengan semangat persatuan Indonesia kita
harus dapat mengisi kemerdekaan serta melanjutkan pembangunan menuju masyarakat
yang adil dan makmur.
Setelah
mengetahui berbagai prinsip yang memperkuat persatuan dan kesatuan, kita harus
bisa menerapkannya dalam bersikap dan berperilaku yang sesuai dengan rasa
persatuan dan kesatuan.
Sikap dan perilaku positif menjunjung
tinggi nilai-nilai persatuan Indonesia sehubungan dengan
Pancasila sebagai ideologi terbuka dapat
ditunjukkan antara lain:
ü
Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan
bangsa dan negara jika suatu saat diperlukan.
ü
Mencintai tanah air dan bangga terhadap bangsa
dan Negara Indonesia.
ü
Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar
Bhineka Tunggal Ika.
ü
Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan
bangsa, dan lain sebagainya.
Sikap yang Mengancam Persatuan Bangsa
a.
Sukuisme (primordialisme)
Sukuisme adalah paham yang
mengagung-agungkan suku bangsa sendiri dan tidak menghargai suku bangsa lain.
Primordialisme adalah paham yang memandang
daerah asalnya lebih baik dari daerah lain.
b.
Provinsialisme (kedaerahan adalah paham)
Sikap provinsialisme adalah sikap yang
hanya mementingkan provinsi/daerahnya tanpa memperhatikan kepentingan nasional.
c.
Chauvinisme
Chauvinisme adalah paham yang
mengagungagungkan bangsa/negara sendiri dan memandang rendah bangsa lain
(nasionalisme yang sempit).
Chauvinisme mengakibatkan penjajahan dari
satu bangsa ke bangsa lain.
d.
Ekstremisme
Ekstremisme adalah paham/keyakinan yang
sangat kuat terhadap suatu pandangan yang melampaui batas kewajaran dan
bertentangan dengan hukum yang berlaku. Paham ekstremisme sering menggunakan
cara/gerakan yang bersifat keras dan fanatik dalam mencapai tujuan.
Ekstremisme mengakibatkan
pertentangan-pertentangan antara satu dengan yang lain, menimbulkan perasaan
saling mencurigai, sehingga mengakibatkan perpecahan antara satu dengan yang
lain, menimbulkan perasaan saling mencurigai, sehingga mengakibatkan
perpecahan.
Penerapan Nilai-Nilai Persatuan dalam
Kehidupan Sehari-hari
a.
Bidang Pendidikan
Pendidikan adalah salah satu piranti untuk
membentuk kepribadian. Penanaman kepribadian yang baik harus dilakukan sejak
dini. Terutama penanaman rasa cinta tanah air dan rasa persatuan dan kesatuan
sebagai bangsa Indonesia. Kepribadian yang baik para penerus bangsa akan
menentukan nasib dan kemajuan Indonesia di masa mendatang. Nilai-nilai
Pancasila harus ditanamkan kuat pada generasi-generasi penerus bangsa. Tujuan
pendidikan nasional adalah menciptakan manusia yang beriman, bertaqwa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, demokratis, dan
bertanggung jawab.
b.
Ilmu pengetahuan dan teknologi
IPTEK harus memenuhi etika ilmiah, yang
paling berbahaya adalah yang menyangkut hidup mati, orang banyak, masa depan,
hak-hak manusia dan lingkungan hidup. Di samping itu, Ilmu pengetahuan dan
teknologi di Indonesia harus sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Karena Iptek
pada dasarnya adalah untuk kesejahteraan umat manusia.
Nilai-nilai Pancasila bilamana dirinci
dalam etika yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi, adalah
sebagai berikut :
a. Sumber ilmiah sebagai sumber nasional
bagi warga negara seluruhnya. Pemanfaatan ilmu pengetahuan dan tenologi harus
mendahulukan kepentingan bangsa dan negara.
b. Alokasi pemerataan sumber dan hasilnya.
c.
Pentingnya individualitas dan kemanusiaan dalam catur darma ilmu pengetahuan,
yaitu penelitian, pengajaran, penerapan, dan pengamalannya.
Beberapa contoh sikap persatuan dan
kesatuan, antara lain :
ü
Saling menghargai dan menyayangi antar sesama
anggota keluarga
ü Selalu
bertutur kata sopan
ü Menjaga
kerukunan dengan semua anggota keluarga
ü Tidak
memaksakan kehendak orang lain
ü Membantu
anggota keluarga apabila mengalami kesulitan
Selain
menerapkan sikap persatuan dan kesatuan, sebagai warga negara yang baik kita
perlu mengetahui bahwa wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia begitu luas.Kebudayaan
yang ada di dalamnya juga majemuk.
Untuk itu kita sebagai warga negara wajib mewaspadai faktor penghambat dalam mempererat persatuan
dan kesatuan. Beberapa faktor tersebut antara lain, yaitu :
1. Masyarakat
Indonesia yang beraneka ragam (heterogen)
Penduduk Indonesia yang beraneka ragam dapat menjadi
hambatan dalam membangun persatuan dan kesatuan.
Namun untuk mengatasi hal tersebut sebagai warga Indonesia
yang baik kita sepatutnya dapat mengembangkan sikap toleransi dan saling
menghormati antar agama, suku, ras, maupun antar golongan.
Perbedaan yang ada harus kita jadikan alasan untuk bersatu,
bukan menjadikannya peluang untuk munculnya perpecahan.
2. Kurangnya kesadaran akan gangguan dari luar
Gangguan dari luar ini bisa berbagai bentuk, salah satu
contohnya ialah suatu daerah yang berbatasan langsung dengan negara lain dan
lebih memilih menggunakan mata uang yang nilainya lebih besar sebagai alat
transaksinya daripada rupiah.
Adapun daerah yang kurang mendapat perhatian dari
pemerintah dan memilih utnuk menyebrang ke negara tetangga dalam melakukan
aktivitas kehidupan.
3. Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan yang merongrong NKRI
Sebagai bangsa yang besar, Indonesia tentu mendapatkan
ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan yang menginginkan perpecahan NKRI.
Oleh karena itu, kita harus selalu mewaspadai berbagai
faktor yang kemungkinan muncul guna menjaga keutuhan NKRI.
4. Ketimpangan dan
ketidakmerataan pembangunan
Ketimpangan dan ketidakmerataan pembangunan akan
menimbulkan berbagai rasa ketidakpuasan yang menyebabkan timbulnya masalah
SARA, gerakan separatis, serta demonstrasi.
5. Paham
Etnosentrisme
Merupakan paham dimana berbagai suku bangsa menonjolkan
kelebihan budayanya dan menganggap rendah budaya suku bangsa lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar